Clock By Blog Tips

Wednesday, February 23, 2011

Dua Kapal Angkatan Laut Iran Lintasi Suez


Ismailia - Sedikitnya dua kapal Angkatan Laut Iran memasuki Terusan Suez, dan menuju Laut Tengah, kata seorang pejabat terusan itu, sementara Israel geram dengan tindakan Iran tersebut.

"Kedua kapal itu masuk pada pukul 05:45 waktu setempat (10:45 WIB)," kata pejabat tersebut kepada Reuters. Tidak ada informasi lebih jauh diperoleh.
 
Israel mengatakan pihaknya menganggap pelayaran kapal-kapal itu--yang pertama kapal-kapal angkatan laut Iran melalui terusan itu sejak revolusi Islam tahun 1979 sebagai sesuatu yang "genting."
Dewan militer yang memerintah Mesir menghadapi konflik diplomatik sejak berkuasa pada 11 Februari, menyetujui kapal-kapal itu memasuki terusan itu, satu rute perdagangan penting internasional dan sumber penting pendapatan bagi pemerintah Mesir.
 
Kapal-kapal itu berjenis u satu pergat dan satu kapal pasokan. Pergat Alvand yang berbobot mati 1.500 ton biasanya dipersenjatai dengan torpedo-torpedo dan rudal anti kapal, sedangkan kapal pendukung Kharg yang berbobot mati 33.000 ton memiliki 250 awak dan faslitas untuk tiga helikopter, kata kantor berita AFP mengutip kantor berita Iran Fars. Kedua kapal itu dibangun di Inggris tahun 1970-an dan dipesan sebelum Revolusi Islam.
Keputusan itu sulit bagi pemerintah sementara Mesir. Kairo adalah sekutu Amerika Serikat, memiliki perjanjian perdamaian dengan Israel, dan hubungannya dengan Iran tegang selama lebih dari tiga dasa warsa.
Pekan lalu, prospek untuk melintasi Suez disebut menteri luar negeri Israel, Avigdor Lieberman sebagai satu provokasi Iran.
 
Sementara itu, Israel mencemaskan mengenai pergolakan politik di Mesir dan sejumlah negara Arab lain yang bersekutu dengan Amerika Serikat. 
 
Hasil survei menunjukkan kebanyakan dari kekuatan politik utama akan kurang patuh dengan Israel dan mitra dekatnya AS, meski tidak ada kelompok yang menyerukan agar mencabut kesepakatan perdamaian Israel-Mesir. 
 
Dalam simulasi perang yang baru diselesaikan Israel, dapat disimpulkan bahwa persiapan militer terus ditingkatkan dan mencoba untuk menghindari konfrontasi, kecuali melihat ancaman yang lebih besar.
 
Israel telah mengatakan "pandangan yang mematikan" terhadap pelayaran kedua kapal tersebut -- pertama kalinya kapal angkatan laut Iran melewati jalur terusan sejak revolusi Islam di Iran pada 1979. 
 
Para analis mengatakan Iran memandang pemerintahnya mengambil kesempatan dari pergolakan di Timur Tengah.
Pengusiran dan melemahnya para pemimpin yang bersimpati terhadap AS cenderung membuat berani Teheran, dan mengurangi kemungkinan akan membuat konsesi terhadap program nuklirnya. Iran menyangkal bermaksud membangun persenjataan atom.
 
 
 


Suarakarya
Beware | Interesting
 

0 komentar:

Post a Comment