Clock By Blog Tips
Showing posts with label Teknologi. Show all posts
Showing posts with label Teknologi. Show all posts

Friday, July 20, 2012

Amerika Uji Rudal Anti Kapal Cepat Griffin B


Angkatan Laut Amerika Serikat membuktikan kemampuan rudal Griffin B dari perusahaan Raytheon menghancurkan kapal kecil yang bergerak cepat selama uji cobanya. 

"Demonstrasi ini menunjukkan efektivitas rudal Griffin untuk menarget objek jenis kecil, misalnya kapal yang bergerak cepat yang digunakan bajak laut atau penyusup," kata Harry Schulte, wakil presiden Raytheon Missile Systems bagian produk Air Warfare Sistem. 

"Griffin sangat ringan ringan, akurat, dan dapat dengan mudah diintegrasikan pada berbagai kapal dan sistem lainnya, menjadikannya sebagai senjata yang sangat baik untuk ancaman jangka pendek." Selama demonstrasi, yang dilakukan pada akhir kuartal pertama 2012, tiga rudal Griffin ditembakkan dari sebuah peluncur berbasis laut ke tiga kapal yang bergerak cepat dan terpisah dengan jarak lebih dari 1,2 mil (2km). 

Rudal-rudal tersebut dipandu oleh laser, dan langsung menghancurkan target, mencapai semua tujuan demonstrasi. Panjang rudal Griffin 43 inci, berat 33 pon dan membawa hulu ledak seberat 13 pon.



Sumber : Altileri

Thursday, July 19, 2012

China Telah Mengembangkan UAV Untuk Operasi Anti Intervensi dan Isolasi


Sebuah situs berita yang disponsori oleh Washington yang berbasis di Jamestown Foundation, mengatakan investasi berkelanjutan China dalam penelitian UAV menjadikan negara itu sebagai negara pembuat UAV kedua setelah Amerika Serikat, dan perkembangan UAV yang cepat akan memungkinkan Beijing untuk mengganggu situasi di selat Taiwan dan Laut Cina Selatan.

UAV selama ini telah memegang peranan penting bagi angkatan laut Cina untuk melakukan "operasi anti intervensi dan isolasi daerah," dan kendaraan UAV tersebut akan digunakan terutama pada kapal-kapal induk, katanya.

Mingguan Jane Defense melaporkan bahwa Angkatan Laut Jepang menampilkan dua gambar yang diambil oleh pesawat pengintainya yang menunjukkan tiga kapal Angkatan Laut China melintasi jalur air Miyako ke Pasifik barat pada 29 April lalu. Pada salah satu foto terlihat tiga buah UAV sedang berlatih take-off dan mendarat secara vertikal di dek belakang kapal fregat Jenis 054A China "Zhoushan." Berdasarkan gambar, para analis pertahanan berspekulasi bahwa UAV siluman China tersebut memiliki kemampuan yang baik dan dapat membawa beban seberat 34 kilogram selama enam jam.

Camcopter S-100 buatan Austria

Ketika melakukan misi pengintaian, UAV memiliki banyak jenis sensor yang dipasang di tubuh mereka. Sasaran gambar direkam oleh UAV, lalu ditransfer ke frigat (salah satu tipe kapal perang) di laut menggunakan operator data link, mingguan tersebut melaporkan. Mingguan Jane Defense melaporkan bahwa UAV China yang terlihat oleh Kementerian Pertahanan Jepang tersebut serupa dengan Camcopter S-100 yang dibuat oleh Schiebel Corp - Austria.

Tapi Schiebel Corp mengatakan penjualan S-100 UAV sipil ke China pada tahun 2010 lalu telah sejalan dengan peraturan Uni Eropa dan menekankan bahwa UAV yang ditunjukkan pada foto-foto itu bukanlah S-100s. Namun Schiebel Corp mencurigai militer China telah mengembangkan kembali secara independen produk UAV yang mereka beli pada tahun 2010 lalu itu. Darimana pun asal UAV tersebut, James C. Bussert, editor pada Majalah Signal yang berbasis di AS, mengatakan dalam sebuah artikelnya bahwa hanya dengan memiliki UAV tersebut, bukan berarti cukup bagi Tentara Pembebasan Rakyat (sebutan bagi angkatan bersenjata China) untuk mengalahkan kapal induk AS.


Sumber : altileri
Ketika melakukan misi pengintaian, UAV memiliki banyak jenis sensor yang dipasang di tubuh mereka. Sasaran gambar direkam oleh UAV, lalu ditransfer ke frigat (salah satu tipe kapal perang) di laut menggunakan operator data link, mingguan tersebut melaporkan. Mingguan Jane Defense melaporkan bahwa UAV China yang terlihat oleh Kementerian Pertahanan Jepang tersebut serupa dengan Camcopter S-100 yang dibuat oleh Schiebel Corp - Austria.

Sumber: http://altileri.blogspot.com/2012/07/pesawat-tak-berawak-uav-china-lumpuhkan-kapal-induk-amerika.html
Saya harapkan toleransi Anda untuk mencantumkan sumber. Terimakasih

Monday, July 16, 2012

Australia Upgrade Teknologi Tank M113A1


Keluarga kendaraan M113A1 diperkenalkan ke militer Australia pada pertengahan tahun 1960-an, dan ditambahkan varian-varian berikutnya hingga tahun 1979. Saat ini tercatat ada 766 unit kendaraan M113A1 dalam Angkatan Darat Australia. Namun hingga Februari 2005, hanya 520 unit yang masih beroperasi.

Upgrade untuk kendaraan APC (lapis baja pembawa personil) telah diusulkan oleh Departemen Pertahanan Rusia sejak beberapa tahun lalu, mengingat banyaknya M113A1 yang sudah tua, meskipun banyak juga M113A1 yang sudah diperbaiki dan kembali masuk ke layanan. Pemerintah Australia pun menyetujui usulan tersebut, pada tahun 1990-an disetujui untuk meng-upgrade 573 kendaraan (M113AS) yang dimulai pada 1996 hingga 1998 dengan biaya sekitar 40 juta dolar Australia pada tahun 1993. Tetapi biaya akhirnya membengkak lebih dari 40 juta dolar Australia.

Berikut adalah upgrade diterapkan pada M113A1
Proteksi Kit pengaya lapis baja eksternal untuk melindungi dari senjata kaliber hingga 14,5 mm, liners spall internal, penguatan lambung kendaraan untuk meningkatkan perlindungan, tanki bahan bakar pindah dari dalam ke luar. 



Perubahan konfigurasi juga memungkinkan untuk desain karakterisrik kendaraan kamuflase dengan mengurangi profil turret (menara) secara keseluruhan, mengurangi pencitraan radar dan inframerah oleh musuh. Kemampuan Tembak Senjata kaliber .50 baru dengan day/night sight. Mobilitas Mesin baru, transmisi dan setir pengemudi. Untuk memaksimalkan perubahan ini, suspensi, trek dan jalan roda juga diganti. Internal Termasuk kompartemen perbaikan seperti langkah-langkah mitigasi panas dan penyimpanan yang lebih baik dari peralatan eksternal. Sistem bahan bakar dan kelistrikan baru, dan sistem navigasi darat yang menggabungkan GPS dan INS.

Kesimpulan yang tepat untuk upgrade kendaraan ini adalah : varian M113-AS3 memiliki 5 roda jalan per sisi, massa kotor kendaraan adalah 33.069 pon atau 15 ton. Varian AS4 dengan 6 roda di setiap sisi, massa 39.683 pon atau 18.000 kg. Varian meliputi : Armoured Personnel Carrier (M113-AS4 APC). Varian paling umum Armoured Fitters (M113-AS4 AF). Termasuk derek HIAB baru dengan daya angkat 2,4 ton ditingkatkan hingga jarak 4 meter. 38 unit Armoured Recovery Vehicle Light (M806-AS4 ARVL). 12 unit Armoured Ambulance (M113-AS4 AA) Armoured Command Vehicle (M113-AS4 ACV) Armoured Logistic Vehicle (M113-AS4 ALV) Armoured Mortar (M125-AS3 AM).


Sumber : Artileri

Proteksi Kit pengaya lapis baja eksternal untuk melindungi dari senjata kaliber hingga 14,5 mm, liners spall internal, penguatan lambung kendaraan untuk meningkatkan perlindungan, tanki bahan bakar pindah dari dalam ke luar. Perubahan konfigurasi juga memungkinkan untuk desain karakterisrik kendaraan kamuflase dengan mengurangi profil turret (menara) secara keseluruhan, mengurangi pencitraan radar dan inframerah oleh musuh. Kemampuan Tembak Senjata kaliber .50 baru dengan day/night sight. Mobilitas Mesin baru, transmisi dan setir pengemudi. Untuk memaksimalkan perubahan ini, suspensi, trek dan jalan roda juga diganti. Internal Termasuk kompartemen perbaikan seperti langkah-langkah mitigasi panas dan penyimpanan yang lebih baik dari peralatan eksternal. Sistem bahan bakar dan kelistrikan baru, dan sistem navigasi darat yang menggabungkan GPS dan INS.

Sumber: http://altileri.blogspot.com/2012/07/kendaraan-lapis-baja-apc-m113a1.html
Saya harapkan toleransi Anda untuk mencantumkan sumber. Terimakasih

Thursday, June 21, 2012

Inilah Tablet yang memiliki Standar Militer 810G


Tablet berbasis Android ini memiliki keunikan tersendiri. Tablet besutan Panasonic ini diklaim tahan dengan kondisi apapun, termasuk di medan perang sekalipun.

Untuk pertama kalinya, Panasonic memamerkan tablet tangguhnya, Toughpad A1, di Asia. Menurut perusahaan elektronik asal Jepang ini, terdapat permintaan yang sangat besar pada perangkat yang mampu bertahan di segala medan ini. Demikian dikutip dari StraitsTimes.

Tablet ini sudah pernah ditampilkan di AS di saat pameran perlengkapan militer beberapa waktu lalu. Dan rencananya produksi tablet tangguh ini segera dimulai pada tahun ini juga.

Direktur Toughbook Asia Pasific Panasonic, Satoshi Mizobata mengatakan, perangkat ini merupakan perangkat pertama Panasonic yang menggunakan sistem operasi Android.

Toughpad A1 dibekali dengan layar 10 inci anti-glare 1024768 piksel dengan aspect ratio 4:3. Prosesor 1.2GHz dual-core plus dukungan memori internal 16GB akan makin menunjang kemampuan tablet yang mendukung teknologi 4G ini.

Standar militer 810G yang dimilikinya membuat tablet ini dapat bertahan dari jatuh atau benturan keras, air dan berbagai macam kotoran, baik debu maupun lumpur. Ini tentu akan cocok bagi mereka pekerja lapangan atau yang gemar berpetualang di alam bebas namun tetap ingin terhubung dengan dunia luas.

Dengan keandalan seperti itu, harga yang harus Anda bayar juga tidak sedikit jika berminat memilikinya. Panasonic membandrol Toughpad A1 ini dengan harga US$1.299 atau sekitar Rp12 juta. Berminat?
 
 
Sumber : Inilah
 

Tuesday, June 19, 2012

Putin: Rusia Harus Membuat Pesawat Pengebom Baru


Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, Rusia harus segera mengembangkan pesawat pengebom generasi baru untuk melengkapi kekuatan udaranya. Putin mengakui proyek tersebut tak akan mudah, tetapi harus mulai dikerjakan sesegera mungkin.

"Kita harus mengembangkan pesawat pengebom jarak jauh PAK DA yang baru untuk memperkuat kesatuan Penerbangan Jarak Jauh. Saya tahu proyek ini akan sangat mahal dan rumit. Kita telah sering membahas ini dengan para menteri dan kepala staf jenderal. Tugas ini tidak akan mudah dari sisi teknis dan sains, tetapi kita perlu segera mulai bekerja," tandas Putin dalam rapat sektor pertahanan di Moskwa, Kamis (14/6/2012).

PAK DA adalah sebutan bagi proyek pesawat pengebom strategis jarak jauh Rusia yang akan menggantikan generasi pesawat pengebom andalan saat ini, seperti Tu-160 Blackjack dan Tu-95 Bear. Sementara untuk versi pesawat tempurnya disebut PAK FA, yang saat ini sudah sampai pada tahap uji purwarupa oleh pabrikan pesawat tempur Sukhoi. Sebagai bagian dari pengembangan persenjataan masa depan Rusia itu, sebuah rudal jelajah jarak jauh baru telah dirancang khusus untuk diluncurkan dari pesawat PAK DA ini.

Putin mengatakan, kebutuhan modernisasi persenjataan itu sangat dibutuhkan di tingkat taktis saat ini. Saat ini, AU Rusia masih mengoperasikan pesawat-pesawat warisan era Perang Dingin, yang terdiri atas 63 unit Tupolev Tu-95MS dan 13 unit Tupolev Tu-160. Selain pesawat pengebom, Putin juga mendorong pengembangan pesawat kendali dan peringatan dini udara (AWACS) A-100 dan pesawat-pesawat tak berawak. Khusus untuk pesawat tak berawak (UAV), Rusia telah menganggarkan dana sekitar 400 miliar rubel (Rp 116,7 triliun) selama delapan tahun ke depan. "Kita butuh program pesawat tak berawak."

Para ahli mengatakan, ini adalah sektor pengembangan paling penting di dunia penerbangan. "Kita butuh berbagai tipe UAV, termasuk tipe pesawat serbu otomatis, pengintai, dan tipe-tipe lain," tandas Putin.


Sumber : Kompas

Friday, June 15, 2012

Iran Merancang Kapal Selam Nuklir

Hanya beberapa negara di dunia yang bisa membuat kapal selam nuklir, di antaranya AS dan Inggris.

Iran telah memulai proyek pembuatan kapal selam pertama bertenaga nuklir.  Hal ini diungkapkan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Iran, Laksamana Abbas Zamini, di Teheran, Selasa (12/6).

"Langkah-langkah awal untuk merancang dan membuat sistem penggerak kapal selam nuklir sudah kami lakukan," kata Laksamana Zamini, seperti dikutip kantor berita Iran, Fars.

"Semua negara berhak menggunakan teknologi nuklir, termasuk pemanfaatannya untuk menggerakkan kapal selam," kata Zamini.

Ia menjelaskan sistem penggerak bertenaga nuklir diperlukan Iran untuk mendukung berbagai operasi jarak jauh.  Zamini tidak menjelaskan operasi jarak jauh yang ia maksud.

Diragukan Barat

Kantor berita AFP memberitakan Iran secara berkala membanggakan kemajuan militer dan bidang ilmiah, namun sebagian besar klaim itu tidak menjadi kenyataan.

Sejumlah kalangan mengatakan para ahli militer Barat sering meragukan klaim kemampuan militer Iran karena tidak tersedia bukti nyata untuk mendukung klaim tersebut.

Di dunia ini hanya ada beberapa negara yang menguasai pembuatan kapal selam nuklir, di antaranya adalah Amerika Serikat, Rusia, Perancis, Inggris, dan China. India saat ini dalam proses pembuatan kapal selam jenis ini.

Klaim Angkatan Laut Iran diumumkan di saat beberapa negara menyiapkan putaran perundingan di Moskwa, Rusia, pada 18 dan 19 Juni untuk membahas program nuklir Iran.

Iran tetap meneruskan program nuklir meski Dewan Keamanan PBB telah meminta Teheran membekukan program tersebut.  Negara-negara Barat khawatir Iran secara diam-diam memanfaatkan program nuklir untuk mengembangkan senjata, namun tudingan itu dibantah keras oleh pemerintah Iran. 



Sumber : Kompas

Friday, May 25, 2012

Ini Jurus Israel Agar Pesawatnya Dibeli Negara Islam

Pesawat tanpa awak (UAV) buatan Israel

Sejumlah negara Muslim menerapkan kebijakan untuk memboikot produk-produk dari Israel. Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicles) adalah salah satu produk andalan negeri Zionis itu.

Laman strategypage.com melaporkan, saat ini, Israel gencar memasarkan pesawat tanpa awak (UAV) bernama Orbiter 2. Pesawat yang beratnya 9,5 kilogram itu digerakkan oleh baterai dan mampu terbang selama tiga jam. UAV jenis ini mampu terbang dengan ketinggian 3.200 meter dan kecepatannya mencapai 120 kilometer per jam.

Nah, agar produk pesawat tanpa awaknya bisa menembus pasar negara-negara Islam, Israel tak pernah kehabisan akal.  Negeri zionis itu pun menggandeng Ajerbaizan.
Ya, Israel memproduksi pesawat tanpa awak itu di Ajerbaizan, sebuah negara berpenduduk mayoritas Muslim.  Dengan cara itulah, pesawat tanpa awak buatan Israel itu bisa menembus pasar dunia Islam.


Sumber : Republika

Singapura Punya Pesawat Pengawas Canggih


Singapura memiliki pesawat canggih untuk misi-misi penting dan melacak keberadaan musuh, Heron 1.
Kendaraan udara tanpa awak (UAV) itu secara resmi menjadi bagian dari Angkatan Udara Singapura, dengan seremonial di Murai Camp.

Komandan penerbangan Low Jun Horng menyatakan, Heron 1 mengurangi resiko bagi serdadu di medan perang.

"Di Afghanistan, kami khawatir dengan keselamatan serdadu di medan terbuka. Mereka bisa diserang secara langsung," kat Mayor Low.

Low sempat berada di Afghanistan selama empat bulan untuk mengamati misi militer Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.


Sumber : Inilah

Thursday, May 24, 2012

Rusia Berhasil Ujicoba Rudal Baru Antar Benua


Rusia, Rabu (23/5), berhasil melakukan ujicoba pertama rudal balistik antar benua yang dapat menembus sistem pertahanan NATO. Peluncuran ini justru dilakukan beberapa hari setelah NATO secara resmi mengaktifkan tahap pertama dari sistem prisai pertahanan rudal yang penggelarannya mendapat kecaman keras Rusia karena khawatir itu mungkin ditargetkan pada persenjataan nuklirnya yang sangat banyak.

"Hulu ledak yang kosong mencapai daerah targetnya di lokasi uji coba Kura di Semenanjung Kamchatka. Tujuan yang ditetapkan dari peluncuran itu telah tercapai," lapor kantor berita Interfax mengutip jurubicara Pasukan Nuklir Strategis Rusia, Vadim Koval.

Satu sumber militer mengungkapkan kepada kantor berita itu bahwa peluncuran tadi tercatat kedua dilakukan dalam program rahasia.

Menurut sumber itu, peluncuran pertama 27 September gagal ketika rudal tidak berfungsi dan jatuh hanya 10 km dari tempat peluncuran.

Roket itu masih belum punya nama resmi, tapi militer menganggapnya sebagai senjata "generasi kelima yang memperbaharui teknologi seperti digunakan sistem Topol-M dan Yars yang sudah menjadi andalan.

Berbagai sumber mengemukakan kepada kantor berita itu bahwa rudal baru tersebut diperlengkapi dengan peralatan yang lebih baik untuk menembus sistem pertahanan rudal dukungan AS di Eropa.

Rudal Rusia itu "menggunakan satu tipe baru bahan bakar yang membantu mengurangkan waktu yang diperlukan untuk mengopersikan bahan bakar dalam tahaf aktif jalan peluru roket itu," kata satu sumber militer.

Para pejabat Rusia yakin rudal itu lebih sulit dideteksi dan bergerak lebih mudah.

Interfax melaporkan senjata itu juga dilengkapi dengan hulu ledak-hulu ledak yang dapat bergerak sendiri yang dapat mengubah arah untuk menghindari penembakan jatuh.

Rusia memiliki ratusan rudal yang mampu menjatuhkan hampir 2.000 hulu ledak nuklir di atas wilayah AS dan bekas musuh-musuh lainnya era Perang Dingin.



Sumber : Analisa

Wednesday, May 23, 2012

Militer AS Gunakan Barang Palsu Buatan China

Tentara AS menggunakan kaca mata infra merah (Wikimedia Commons / US Army)

Barang-barang palsu buatan China ternyata turut menghantui militer Amerika Serikat. Muncul temuan bahwa beberapa peralatan militer negara adidaya itu ternyata menggunakan suku cadang non orisinil buatan Tiongkok.

Menurut stasiun berita BBC, 22 Mei 2012, temuan itu diungkapkan oleh Komite Dinas Bersenjata Senat AS. Salah satu tugas komite di parlemen AS itu adalah mengawasi kinerja militer Negeri Paman Sam, termasuk masalah yang menyangkut fasilitas dan peralatan.

Setelah setahun mengadakan penyelidikan, Komite Senat menemukan 1.800 kasus suku cadang palsu pada pesawat militer AS. Ada sekitar satu juta unit suku cadang palsu, dan 70 persen diantara mereka diduga dibuat di China, tulis laporan Komite Senat.

Maraknya pemakaian perkakas non orisinil ini, lanjut laporan itu, diduga karena lemahnya jalur pasokan di AS sendiri. Selain itu, otoritas China masih belum efektif mengatasi maraknya pasar gelap barang-barang palsu.

Masalah ini bisa menimbulkan risiko keselamatan dan keamanan nasional serta menyebabkan biaya yang lebih tinggi bagi Departemen Pertahanan (Pentagon), tulis laporan Komite Senat.

Sadar atau tidak, para personel militer AS sudah bergantung pada komponen-komponen palsu. Ini banyak ditemukan pada sejumlah peralatan sistem penglihatan malam (kaca mata infra merah), radio, dan GPS. Suku cadang palsu juga ditemukan di beberapa helikopter SH-60B, pesawat kargo C-130J dan C-27J serta P-8A Poseidon yang digunakan oleh Angkatan Laut AS.

"Laporan kami menggambarkan betapa derasnya aliran barang-barang palsu, yang sebagian besar dari China, telah mengancam keamanan nasional," kata Senator Carl Levin, yang memimpin Komite Dinas Bersenjata Senat AS seperti yang dikutip laman stasiun berita Fox.

"Departemen Pertahanan dan para kontraktornya harus menanggulangi masalah ini secara lebih agresif, terutama karena para pemalsu kini lebih lihai dalam melindungi barang-barang mereka dari pantauan," kata anggota komite, Senator John McCain.

Selain China, Kanada menjadi sumber pemasok suku cadang palsu untuk peralatan militer AS.



Sumber : VivaNews

Wednesday, May 16, 2012

Pesawat Tempur F-22 Raptor AS Cacat Produksi

Pesawat tempur AS F-22 Raptor

Pesawat tempur termahal dan tercanggih Amerika Serikat, F-22 Raptor, ternyata memiliki cacat produksi. Demi menjaga keselamatan pilot saat bertugas, Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta memerintahkan Angkatan Udara untuk segera menemukan penyebabnya dan memperbaiki kerusakan.

Diberitakan ABC News, Rabu 16 Mei 2012, cacat produksi diduga terdapat pada sistem oksigen dalam pesawat. Menurut investigasi ABC News, lebih dari empat tahun terakhir, para pilot pesawat tempur ini mengaku mengalami 25 kali gejala seperti hipoksia. Penyakit ini terjadi akibat kekurangan oksigen ke otak yang ditandai dengan pusing dan disorientasi.

Mencegah kekurangan oksigen lebih parah, akhirnya para pilot terpaksa menggunakan sistem oksigen cadangan darurat yang mereka fungsikan secara manual dengan menarik tuas di pojok kokpit. Tuas ini sendiri bermasalah, sehingga harus dirancang ulang bentuknya agar memudahkan para pilot.

Insiden fatal terjadi pada November 2010 saat salah satu pilot F-22 Raptor, Kapten Jeff Haney, terlalu sibuk dengan tuas sistem cadangan saat oksigennya bermasalah. Tidak memperhatikan ketinggian, pesawat jet itu akhirnya menabrak daratan. Haney meninggal seketika.

Kekurangan oksigen ini jugalah yang diduga menjadi penyebab para pilot menderita batuk-batuk setelah mengemudikan F-22 Raptor. Para pilot menyebut penyakit ini sebagai "Batuk Raptor."

Juru bicara Kementerian Pertahanan, George Little, mengatakan bahwa Panetta memerintahkan Angkatan Udara AS untuk mempercepat pemasangan sistem darurat oksigen otomatis. Panetta juga memerintahkan penerapan larangan terbang jarak jauh bagi pesawat F-22 selama penyelidikan, kecuali untuk urusan darurat. Sebagai gantinya, AU AS akan menurunkan pesawat F-15 dan F-16 untuk misi jarak jauh.

Belum Diketahui Penyebabnya
Pesawat F-22 Raptor adalah jet tempur yang termahal di kelasnya, US$420 juta atau sekitar Rp3,9 triliun per unitnya. Berbagai investigasi dilakukan pada sistem oksigen pesawat ini tahun lalu, pihak Angkatan Udara belum mampu menemukan penyebabnya.

Menurut data AU, pesawat ini paling sedikit mengalami kecelakaan, sekitar 25 kali per ribuan misi. Namun, sejak masalah pada sistem oksigen terjadi, beberapa pilot tempur menolak mengemudikannya. Maret lalu atas rekomendasi dewan peneliti militer AS, AU akan memasang sistem oksigen cadangan darurat otomatis di pesawat jet buatan Lockheed Martin tersebut. Diharapkan, dengan bantuan sistem cadangan otomatis ini, peneliti dapat segera menemukan penyebab kekurangan oksigen pada F-22 Raptor.

Saat ini terdapat sekitar 195 unit F-22 Raptor di AS yang nilainya sekitar US$79 miliar atau Rp737 triliun. Namun walaupun jumlahnya ratusan, pesawat ini sama sekali belum pernah diturunkan untuk misi pertempuran sejak dinyatakan siap perang pada 2005 silam.



Sumber : VivaNews

Skandal Penjualan Pesawat Rusia

MiG-29 SMT (defenseindustrydaily.com)

Rusia pernah dibuat malu oleh kualitas pesawat buatan mereka. Setidaknya, Aljazair pernah mengembalikan 15 jet tempur yang dibeli dari Rusia gara-gara berkualitas rendah.

Kasus itu bermula pada Maret 2006, sewaktu Vladimir Putin --saat itu menjabat sebagai Presiden Rusia-- berkunjung ke Aljazair. Perusahaan pengekspor peralatan militer Rusia, Rosoboronexport, menandatangani perjanjian penjualan sejumlah peralatan militer ke Aljazair.

Nilai kontraknya sekitar US$8 miliar. Dengan perjanjian itu, peralatan militer yang didapat Aljazair di antaranya 34 jet tempur MiG-29 --28 pesawat tempur MiG-29SMT berkursi satu dan 6 MiG-29UB berkursi dua-- serta 28 unit Su-30.

Singkat cerita, jet-jet tempur itu mulai dikirim, tahap demi tahap. Sebanyak 15 MiG-29 dikirim hingga mendekati pertengahan 2007. Namun di tengah jalan, Aljazair melakukan komplain. Pada Mei 2007, mereka menolak kiriman jet tempur MiG-29 dari Rusia itu lebih lanjut.

Perjanjian itu menjadi berantakan. Pada Oktober 2007, Aljazair membekukan segala pembayaran seperti yang diatur dalam kontrak yang telah ditandatangani. Mereka meminta Rusia mengambil lagi 15 jet tempur MiG-29 yang telah dikirim. Alasannya, kualitas jet tempur itu sangat rendah.

Pemerintah Rusia langsung bereaksi. Jet-jet tempur itu ditarik kembali disertai dengan kesepakatan baru. Sambil menarik kiriman, Rusia melakukan investigasi. Mereka mencari tahu mengapa pesawatnya ditolak. Terlebih dengan alasan kualitas yang jelek.

Usut punya usut, perusahaan yang ditunjuk menyuplai suku cadang jet tempur itu, Aviaremsnab, dituding bersalah. Dalam proses jual beli jet MiG ini, mereka mendapat kontrak sebesar US$14,3 juta.

Bos Aviaremsnab Company, Musail Ismailov; dan wakilnya, Alexander Kutumov; kemudian dipenjara. Mereka dituduh menggunakan sertifkat palsu  menjual suku cadang bekas  yang dijual sebagai suku cadang baru.

Uang muka sebesar US$1,7 juta telah diterima untuk penyaluran suku cadang produksi tahun 2005-2006. Namun, yang disalurkan justru buatan tahun 1982 hingga 1996. Itu pun dengan sertifikat palsu.

Suku cadang 'kadaluarsa' itu konon tak hanya dikirim ke Aljazair saja. Sebagian suku cadang tak layak pakai itu juga dikapalkan untuk Angkatan Udara Polandia. Kecurangan itu tak terungkap sebelum suku cadang itu dipasang di pesawat.

Atas peristiwa itu, Vladimir Putin pada Agustus 2009 --saat menjabat sebagai Perdana Menteri Rusia-- mengkritisi industri pesawat terbang Rusia. Putin meminta kualitas pesawat Rusia ditingkatkan, khususnya untuk tujuan ekspor. 



Sumber : VivaNews

Tuesday, May 15, 2012

2020, F-35 Jadi Armada Andalan AS



Per 2010, Amerika Serikat (AS) akan mengganti seluruh armada tempurnya dengan jet F-35.

Pesawat tempur mesin tunggal itu akan menjadi andalan Air Force, Navy dan Marine Corps AS.

Jet tersebut merupakan armada generasi kelima karena kecanggihan piranti lunak dan kemampuan siluman untuk menghindari radar musuh.

Pakar strategi Amerika selalu menyebut perkembangan militer China sebagai alasan untuk menggunakan pesawat canggih tersebut.

Sementara Beijing juga dikabarkan membuat pesawat tempur generasi kelimanya sendiri.

Program ini berarti, AS harus membuat 2.443 unit F-35 dan beberapa ratus lagi uintuk rekan internasional yang investasi. Termasuk dua pelanggannya, Jepang dan Israel.



Sumber : Inilah

Pentagon restui model-model BlackBerry 7


Research in Motion (RIM) pada Rabu mengatakan Kementerian Pertahanan AS (DoD) telah menyetujui enam model BlackBerry 7 untuk digunakan dalam jaringan Pentagon.

Kesepakatan itu sekaligus memperpanjang kontrak kerjasama antara Pentagon dengan RIM. Blackberry terkenal dengan sistem keamanannya yang ketat.

Persetujuan itu memungkinkan pelanggan terbesar RIM itu mengupgrade ke perangkat terbaru termasuk perangkat BlackBerry 10 yang akan diluncurkan akhir tahun ini.

Personil Angkatan Darat AS dan Kementerian Pertahanan AS lain telah lama menggunakan BlackBerry, tetapi perangkat terbaru itu membutuhkan pengujian sebelum pemerintah menyetujui penjualannya, kalau-kalau ada fitur yang dapat membocorkan keamanan nasional.

Reuters melaporkan, sebelumnya kementerian yang mengelola pasukan militer AS itu mengandalkan sistem operasi BlackBerry versi lama. Sayangnya, sistem operasi itu sangat lemot ketika berselancar di internet, belum lagi banyak kekurangan lainnya.

Kementerian itu juga sedang dalam persiapan memperkenalkan perangkat mobile berbasis Google Android Inc. RIM mengklaim sekitar 250 ribu ponsel pintar BlackBerry digunakan di kementerian tersebut. Artinya, Pentagon adalah pelanggan tunggal terbesar RIM.

Presiden AS Barack Obama yang juga panglima tertinggi angkatan bersenjata AS juga menggunakan BlackBerry modifikasi.

RIM mengatakan tentara AS tahun lalu memperkenalkan aplikasi terbaru untuk pengguna BlackBerry. Saat ini personel tentara dapat merasakan keuntungan dari teknologi mutakhir seperti komunikasi telinga dan fitur suara untuk mencari pencarian universal.


Sumber : Antara

Monday, May 14, 2012

India Beli 145 Senjata Howitzer dari Amerika


India menyetujui kesepakatan pembelian 145 senjata jenis howitzer senilai 30 miliar ruppe atau 560 juta dolar AS (sekitar Rp 5,04 triliun) dari perusahaan Amerika Serikat, BAE Systems, Sabtu (12/5). Pembelian tersebut adalah bagian dari upaya memperbarui perangkat militer India yang menelan biaya puluhan miliar dolar.

"Kontrak dilakukan Jumat lalu," ujar salah satu pejabat Kementerian Pertahanan yang tidak mau disebut namanya kepada AFP.

Pemerintah India menganggarkan sekitar Rp 5,04 triliun untuk membeli senjata di lapangan. Howitzer memiliki jangkauan maksimum 30 kilometer (17 mil). Senjata ini akan digunakan tentara yang bertugas di gunung divisi artileri yang bertugas di sepanjang perbatasan dataran tinggi India.

Sejauh ini, India telah tiga kali berperang dengan rivalnya, Pakistan sejak kemerdekaan pada 1947 silam. Namun, Cina tampaknya menjadi saingan utama India sehingga modernisasi militer gencar dilakukan.

Militer India memperoleh peralatan baru, mulai dari pesawat tempur hingga kapal selam Maret lalu. Negara tersebut mengumumkan anggaran belanja militer tahun ini mencapai 1,93 triliun rupee atau 40 miliar dolar AS (sekitar Rp 360 triliun). Pengumuman pembelian howitzer tersebut merupakan yang pertama yang dilakukan India dalam lebih dari seperempat abad.

Terakhir kali India membeli senjata militer pada 1986. Saat itu, India membeli 410 howitzer dari perusahaan senjata militer Swedia, AB Bofors. Setahun kemudian, media Swedia menduga adanya praktik suap yang dilakukan politisi India dan pejabat militer terkait pembelian tersebut.

Tuduhan korupsi itu melibatkan Perdana Menteri India, Rajiv Gandhi yang menjabat pada 1989. Namanya kemudian dibersihkan pengadilan India pada 2004 atau 13 tahun setelah ia tewas akibat bom bunuh diri Tamil.

Tapi, skandal tersebut terus membayangi. Para pengamat mengatakan dugaan korupsi telah membuat India kesulitan mendapatkan kontrak. Para birokrat takut dituduh melakukan penyimpangan pengadaan senjata. Finalisasi kesepakatan howitzer bisa memakan waktu hingga setidaknya satu tahun.


Sumber : Republika

Senjata Tentara AS di Irak Jadi Alat Pengamanan Olimpiade London


Pentas akbar olahraga dunia empat tahunan alias olimpiade yang siap dihelat di London pada 27 Juli-12 Agustus mendatang akan diperketat keamanannya. Tidak tanggung-tangung, Kementerian Pertahanan Inggris akan menggunakan 'senjata sonic' yang biasa melengkapi logistik perang angkatan perang Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Inggris seperti dilansir laman Newsnow.co.uk, Ahad (13/5). Senjata sonic buatan AS bernama LRAD yang siap mengamankan perhelatan Olimpiade London 2012 ini kerap digunakan angkatan perang AS di Irak.

Nantinya senjata sonik ini akan digunakan sebagai pertanda peringatan bagi perahu-perahu yang disandarkan di Sungai Thames, London. Tanda peringatan tersebut akan berbentuk seperti pengeras suara bertenaga tinggi.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Inggris, menyampaikan senjata sonik ini memang disiapkan untuk mengamankan jalannya Olimpiade London 2012. Para pasukan penjaga keamanan Olimpiade di Negeri Ratu Elizabeth II ini sendiri sudah melakukan uji coba atas senjata sonik yang mampu menghasilkan tingkat suara memekakkan telingga hingga jarak satu meter.

"Ini merupakan bagian dari kontribusi militer kepada pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan keselamatan selama olimpiade berlangsung. Senjata sonik LRAD Ini akan dipakai sebagai alat pemanggil suara yang keras untuk keperluan pasukan keamanan maritim di sungai Thames," papar juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris itu.


Sumber : Republika

Wednesday, May 9, 2012

China-AS sepakat kerja sama hadapi dunia maya


Menteri-menteri pertahanan Amerika Serikat dan China Senin berjanji akan bekerja sama dalam menghadapi ancaman-ancaman dunia maya dan menjalin dialog mengenai keamanan kedua negara.

Menteri Pertahanan Leon Panetta dan Menteri Pertahanan China Liang Guanglie dalam jumpa wartawan di Pentagon, mengumumkan satu pelatihan angkatan laut kontra-pembajakan di Teluk Aden akhir tahun ini dan rencana-rencana untuk bekerja sama dalam menghadapi anccaman keamanan dunia maya (cyber).

Kunjungan Liang merupakan lawatan pertama seorang menteri pertahanan China ke Washington dalam sembilan tahun dan para pejabat pertahanan AS berusaha menghindari membicarakan masalah aktivis hak asasi manusia Chen Guangcheng yang buta.

Chen "tidak dibicarakan" dalam prrundingan dan para pejabat sebelumnya mengatakan bahwa nasibnya adalah urusan para diplomat Departemen Luar Negeri AS, bukan Pentagon.

Pembangkang itu yang secara dramatik meninggalkan dari tahanan rumah dan mengungsi ke kedutaan besar di Beijing pada 26 April. yang menimbulkan dilema bagi kedua negara hanya beberapa hari sebelum kedatangan Menlu AS Hillary Clinton.

Para diplomat kemudian mengatakan satu perjanjian telah dirundingkan yang mengizinkan Chen pergi ke AS bersama keluarganya untuk studi. Tetapi China memperingatkan AS melakukan tindakan untuk mencegah terulangnya insiden Chen.

Dalam jumpa wartawan di Pentagon, Liang memembantah tuduhan-tuduhan AS bahwa China berada dibelakang sejumlah penggangguan dunia maya terhadap jaringan-jaringan AS, tetapi mengatakan kedua pihak siap melakukan usaha bersama melawan ancaman-ancaman digital.

"Dalam diskusi kami, kami juga membicarakan usaha-usaha yang mungkin di mana China dan AS dapat bekerja sama dalam usaha mencari jalan untuk memperkuat... keamaman dunia maya," kata Liang melalui seorang penerjemah.

Rencana akan disusun oleh "para ahli," katanya.

Panetta menyambut baik tawaran Liang itu dan mengatakan "karena AS dan China telah mengembangkan kemampuan-kemampuan teknologi dalam bidang ini, adalah sangat penting kami bekerja sama untuk mengembangkan cara-cara untuk menghindari kesalahan perhitungan atau kesalahan persepsi yang dapat membawa kiris di bidag ini."

Khawatir akan kekuatan militer China yang kian meningkat, Pentagon telah lama berusaha untuk melakukan dialog keamanan lebih kuat dengan para pemimpin penting China untuk menjamin hal itu tidak meningkat menjadi konflik.

Akan tetapi hubungan pertahanan tetap merupakan satu masalah yang tidak tuntas dengan para jenderal China secara periodik membekukan kontak-kontak sebagai protes penjualan senjata-senjata Washington kepada Taiwan dan tindakan-tindakan lainnya.



Sumber : Antara

Tuesday, May 8, 2012

Senjata Laser AS Dominasi Perang 10 Tahun Lagi?

 



Konsep senjata DE teknologi laser militer AS

Bukan rahasia lagi bila peralatan militer Amerika berukuran masif dan juga mahal. Kini laporan yang dikeluarkan lembaga think-tank Washington DC, Center for Strategy and Budgetary Assesment (CBSA) bulan lalu menyatakan ada solusi lebih sempurna: Laser.

Penggalian dalam laporan tersebut, seperti yang dirilis Stars and Stripes menyatakan 'energi yang diarahkan' atau konsep senjata DE adalah sistem senjata memiliki tenaga cukup untuk menghabisi ancaman musuh sekaligus dan harus digunakan secara luas dalam 10 tahun lagi.

Laporan mengatakan, laser lebih baru, lebih kecil sekaligus lebih bertenaga bakal memiliki kemampuan menjatuhkan peluru kendali dari pesawat. Senjata itu berpotensi digunakan di basis-basis garis depan.
 
Banyak keuntungan dari laser, demikian klaim paper CBSA berjudul, "Changing the Game: the Promise of Directed Energy Weapons", tulisan Mark Gunzinger dan Christoper Dougherty.



Salah satunya, senjata DE tidak akan kehabisan amunisi secara konstan. Kondisi itu membuat kapal dan drone dapat terus bergerak di sekitar area dan berhadapan dengan target lebih lama ketimbang mengandalkan rudal konvensional.

Apalagi, menurut laporan tersebut, konflik di lautan kerap terjadi berkepanjangan dengan pasokan suplai amunisi bisa saja terputus sewaktu-waktu. Namun dengan laser, kemungkinan kehabisan amunisi pada waktu yang salah bisa dihindari.

Biaya pun, masih menurut laporan, menjadi keuntungan besar lain. Mempertahankan pangkalan AS di Pasifik terhadap tembakan beruntun rudal balistik Cina yang bisa meluncur 30 unit sekaligus, paling tidak membutuhkan rudal pencegat senilai 700 juta dolar sekali tembak. Sementara laser yang berbasis di darat bisa melakukan tembakan pertahanan yang secara esensi tak membutuhkan biaya seperti halnya tanpa tembakan.

Bunyi laporan itu terkesan menjanjikan. Meski ada satu kenyataan yang harus dicatat, untuk riset pengembangan senjata laser itu, Pentagon menghabiskan sekitar US$500 juta (Rp4,7) per tahun. Balik modal investasi itu pun masih jauh dari terealisasi.

Paling tidak anda bisa melihat konsep pertempuran imajinasi CSBA di masa depan dengan senjata laser. 


Sumber : Republika




Monday, May 7, 2012

Kendaraan militer pun berwawasan lingkungan

FED Bravo (greencarreports.com)

Kendaraan militer yang hemat solar diperlukan karena setiap kali mengirim BBM ke medan tempur berarti mengundang risiko.

Angkatan darat Amerika Serikat belum lama ini memperkenalkan kendaraan konsep yang dinamai Fuel Efficient Demonstrator (FED) Bravo.

Kendaraan Bravo itu diperkenalkan pada acara tahunan kongres dunia Society of Automotive Engineers (SAE) di Detroit.

"Monster" itu punya 268 tenaga kuda, menggunakan mesin diesel  V8 4.400 cc dari Ford. Kekuatan yang besar memang diperlukan untuk mengimbangi berat Bravo yang 8,5 ton .

Transmisinya otomatis, bisa menggunakan penggerak hanya roda belakang serta motor listrik untuk menggerakkan roda depan.

Energi motor listrik itu dipasok oleh baterai litium-ion. Kekuatan baterai antara lain dihasilkan dari penyerapan energi saat pengereman.

Rem menggunakan bahan keramik karbon sehingga jauh lebih ringan ketimbang piringan baja.

Hasil dari berbagai modifikasi itu adalah Bravo  mengkonsumsi tak sampai setengah dari BBM untuk Humvee, alias 8,2 mpg di jalanan kota. Humvee "minum" 3 mpg untuk jalanan kota.

Baterainya pun bisa untuk "mencas" berbagai peralatan prajurit.

Bravo dikembangkan oleh Tank Automotive Research, Development and Engineering Center (TARDEC) yang bermarkas di Warren, Michigan, dengan kerja sama dari para mahasiswa Center for Creative Studies in Detroit.


Sumber : Antara

Tuesday, May 1, 2012

Panetta: AS transfer teknologi jika Brazil beli F/A-18 Super Hornet


Rio de Jeneiro - Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menggunakan perjalanannya ke Brazil untuk menghapus keraguan soal janji Washington mengenai transfer teknologi jika Brasilia membeli jet tempur Boeing F/A-18 Super Hornet.

Panetta, yang mengakhiri kunjungan dua hari Kamis, berupaya meredakan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dapat menggunakan transfer teknologi -- faktor kunci dalam pilihan yang akan segera diumumkan Brazil tentang jet mana yang akan dibeli -- sebagai alat politis, lapor AFP.

F/A-18 bersaing dengan jet tempur Rafale produksi Prancis dan Gripen buatan pabrik Saab Swedia memperebutkan kontrak 36 jet tempur generasi mendatang senilai antara 4-7 miliar dolar.

Brazil, kekuatan dominan Amerika Latin dan ekonomi terbesar keenam dunia, kini menekankan pada transfer teknologi dalam semua perjanjian pertahanannya.

Panetta Rabu menawari Brazil "sharing teknologi canggih yang belum pernah ada sebelumnya yang disediakan hanya untuk sekutu dan mitra terdekat kami."

"Kami sepenuhnya memahami bahwa Brazil tidak memandang hanya sebagai pembeli pesawat jet tempur, namun lebih sebagai mitra penuh dalam pengembangan teknologi penerbangan mutakhir," katanya dalam pidato di sebuah akademi militer.

"Dengan Super Hornet tersebut, industri pertahanan dan penerbangan Brazil akan mampu mentransformasi kemitraan mereka dengan perusahaan-perusahaan AS, dan mereka akan memiliki kesempatan terbaik untuk berkoneksi ke pasar di seluruh dunia," tambahnya.

Namun para pejabat Brazil waspada terhadap kemungkinan penggunaan larangan teknologi Washington.
 
Pada 2006, Amerika Serikat memblokir penjualan 24 pesawat serang ringan Super Tucano yang dibuat oleh perusahaan penerbangan top Brazil Embraer kepada Venezuela karena mengandung komponen buatan AS.

Super Tucano adalah pesawat turboprop yang digunakan dalam kontra pemberontakan, dukungan udara dari dekat, misi pengintaian dan pelatihan pilot.

Dalam konferensi pers bersama dengan Panetta di Brasilia Selasa, Menteri Pertahanan Brazil Celso Amorim menjelaskan pemerintahnya menginginkan jet tempur yang akan dibelinya supaya diproduksi secara lokal.

Brazil ingin sekali mengembangkan industri pertahanannya sendiri dan ingin merangkai pesawat dengan teknologi asing untuk ekspor, sebuah rencana yang Panetta nampak ingin dukung dengan syarat, mengingat bahwa pendirian semacam itu merupakan sebuah pencapaian pergeseran kebijakan.

"Ada masa ketika Amerika Serikat mencegah pengembangan kemampuan militer di negara-negara di Amerika Latin dan Tengah," kata menteri pertahanan AS itu Rabu.

"Sekarang ini, kami rasa pengembangan kemampuan seperti itu penting jika kita dapat menggunakan kemampuan semacam itu untuk mengembangkan semacam kemitraan inovatif yang saya ceritakan, guna memajukan keamanan di kawasan ini," tambahnya.

Panetta menunjukkan bahwa Washington kini jarang menolak lisensi ekspor teknologi Brazil dan pada kenyataannya telah memberikan 4.000 lisensi dalam dua tahun belakangan.

Para pejabat AS mengatakan pesanan teknologinya di Brazil melonjak 139 persen sejak 2007.
Suatu hal yang menjengkelkan Brazil, namun, adalah pembatalan kontrak 380 juta dolar dengan Embraer bagi pembelian 20 pesawat AT-29 Super Tucano untuk angkatan darat Afghanistan.

Embraer dan mitra AS-nya Sierra Nevada diberi kontrak pada Desember namun Angkatan Udara AS membatalkan kesepakatan pada Februari setelah tentangan legal dari rival Hawker Beechcraft Corp.

Pentagon sudah meminta putaran penawaran baru untuk kontrak tersebut, namun dalam kasus manapun peralatan tersebut tidak dapat dikirimkan sebelum 2014.

Pada Rabu, Panetta juga memuji kebangkitan Brazil di pentas global.

"Ini adalah hubungan antara dua kekuatan global, dan kami menyambut kekuatan Brazil yang berkembang. Kami mendukung Brazil sebagai pemimpin global dan mengupayakan kerja sama pertahanan lebih erat," katanya.

"Kami tidak akan sepakat dalam setiap masalah -- tidak ada dua negara, bahkan juga tidak sekutu terdekat, pernah demikian. Namun saya yakin bahwa kepentingan bersama kita begitu besar, dan kemungkinan-kemungkinan yang datang dari kerja sama kita begitu nyata, sehingga kita harus menangkap kesempatan ini untuk membangun kemitraan pertahanan yang lebih kuat," katanya.

Menteri pertahanan AS memulai kunjungan pertamanya ke Amerika Latin di Kolombia Senin dan dia juga mengunjungi Chile setelah meninggalkan Brazil. 
 
 
 
Sumber : Antara