Prancis berencana untuk menempatkan sejumlah helikopter tempur di Libya. Tindakan itu merupakan kali pertama yang dilakukan pihak koalisi untuk melawan pasukan Muammar Qadzafi, ujar surat kabar Perancis, Le Figaro, melaporkan pada Senin (23/5).
Dua belas helikopter tempur telah dikirim ke Libya menggunakan kapal perang AL perancis, Tonnerre, pada tanggal 17 Mei lalu, tambah harian Le Figaro, untuk membantu memecahkan kebuntuan militer yang telah bertempur selama tiga bulan menghadapi pasukan Qadzafi.
"Dengan menggunakan helikopter dari Tonnerre, merupakan cara (penyerangan) yang semakin dekat ke daratan (Libya)," ujar surat kabar itu, mengutip sumber militer.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Perancis menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut, namun menyatakan kapal yang bersangkutan mampu membawa sejumlah helikopter.
Pesawat tempur mili Perancis adalah yang pihak pertama yang melakukan pemboman terhadap pasukan Qadzafi pada Maret lalu, setelah PBB mengizinkan dilakukannya intervensi untuk melindungi warga sipil.
Menurut sumber Le Figaro, pasukan khusus Prancis, yang telah beroperasi di Libya dalam upaya membantu mengidentifikasi target untuk pesawat NATO sejak awal serangan udara, sekarang dapat diperkuat dan dikerahkan untuk memandu serangan menggunakan helikopter.
Para pengamat mengungkapkan, NATO tidak memiliki pilihan lain kecuali meningkatkan serangan atas Libya dan menggunakan helikopter atau tembakan dari kapal angkatan laut untuk mengakhiri pertumpahan darah, terutama di kota Misrata yang terkepung, dan memecahkan kebuntuan militer.
Dua belas helikopter tempur telah dikirim ke Libya menggunakan kapal perang AL perancis, Tonnerre, pada tanggal 17 Mei lalu, tambah harian Le Figaro, untuk membantu memecahkan kebuntuan militer yang telah bertempur selama tiga bulan menghadapi pasukan Qadzafi.
"Dengan menggunakan helikopter dari Tonnerre, merupakan cara (penyerangan) yang semakin dekat ke daratan (Libya)," ujar surat kabar itu, mengutip sumber militer.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Perancis menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut, namun menyatakan kapal yang bersangkutan mampu membawa sejumlah helikopter.
Pesawat tempur mili Perancis adalah yang pihak pertama yang melakukan pemboman terhadap pasukan Qadzafi pada Maret lalu, setelah PBB mengizinkan dilakukannya intervensi untuk melindungi warga sipil.
Menurut sumber Le Figaro, pasukan khusus Prancis, yang telah beroperasi di Libya dalam upaya membantu mengidentifikasi target untuk pesawat NATO sejak awal serangan udara, sekarang dapat diperkuat dan dikerahkan untuk memandu serangan menggunakan helikopter.
Para pengamat mengungkapkan, NATO tidak memiliki pilihan lain kecuali meningkatkan serangan atas Libya dan menggunakan helikopter atau tembakan dari kapal angkatan laut untuk mengakhiri pertumpahan darah, terutama di kota Misrata yang terkepung, dan memecahkan kebuntuan militer.
Warta News
0 komentar:
Post a Comment