Clock By Blog Tips

Friday, March 4, 2011

Korsel-AS Bahas Perjanjian Nuklir

Robert Einhorn - Penasihat khusus untuk nonproliferasi dan pengawasan senjata Deplu AS

Seoul -  Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai putaran kedua pembahasan perubahan perjanjian kerja sama nuklir yang akan habis masa berlakunya pada Maret 2014.

Penasihat khusus untuk nonproliferasi dan pengawasan senjata Deplu AS Robert Einhorn melakukan pertemuan dengan wakil Korsel Cho Hyun, mantan wakil menteri luar negeri di bidang multilateral dan global.
 
Kesepakatan kerja sama nuklir antara kedua pihak, yang ditandatangani pada 1974, melarang Korea Selatan pengolahan minyak dari pabrik-pabrik nuklir sipil.
 
Korea Selatan telah berusaha untuk merevisi ketentuan perjanjian tersebut saat fasilitas penyimpanan bahan bakar bekas pembangkin listrik bertenaga nuklir mencapai kapasitas maksimal 2016 mendatang.
 
Pada putaran pertama perundingan yang diadakan Oktober tahun lalu, kedua pihak sepakat untuk memulai penelitian bersama tentang teknologi pyroprocessing yang dianggap oleh beberapa negara kurang kondusif untuk proliferasi.
 
"Dalam pembicaraan hari ini, kami berencana untuk menilai hasil dari putaran pertama pembicaraan dan upaya yang telah dibuat, termasuk pertemuan tingkat kerja pada pyroprocessing," kata seorang pejabat senior kementerian luar negeri yang dikutip oleh kantor berita Yonhap.
 
"Kami juga berencana untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama industri yang akan menjadi saling menguntungkan bagi kedua belah pihak," katanya.
 
Kedua pihak juga akan mencoba untuk menyusun kerangka kerja yang luas dari perjanjian itu dan membahas cara-cara untuk memajukan pembicaraan di masa depan, kata Yonhap yang menambahkan, bahwa masalah daur ulang tidak akan menjadi topik utama dalam pembicaraan minggu ini.
 
Sebelumnya, pihak militer Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan latihan besar di darat, laut dan udara di tengah ancaman Korea Utara untuk menceburkan Seoul ke dalam "lautan api" jika menjadi provokasi.
 
Latihan dengan sandi "Penyelesaian Penting/Anak Elang" pertama kalinya akan diadakan sejak Korea Utara melakukan serangan artileri mematikan terhadap sebuah pulau di perbatasan Korea Selatan, Yeonpyeong, November lalu.
 
AS dan Korea Selatan mengatakan, latihan tersebut adalah latihan pertahanan biasa, namun Korea Utara mengecam latihan tersebut adalah suatu gladi resik untuk serangan.
 
"Jika para agresor melancarkan provokasi untuk suatu `perang lokal` maka dunia akan menyaksikan tindakan balasan habis-habisan yang belum terjadi sebelumnya dari tentara dan rakyat DPRK (Korea Utara," kata pihak militernya Ahad.
 
"Mereka juga akan melihat serangan balasan tanpa ampun seperti pada saat lautan api melanda Seoul, dimanapun untuk menghancurkan setiap langkah konfrontasi dengan strategi dan taktik yang tak terbayangkan."
 
Korea Utara secara rutin mengeluarkan peringatan seperti sebelum latihan-latihan militer di Selatan. Tetapi ketegangan makin tinggi setelah serangan artileri yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil.
 
Korea Selatan juga menuduh tetangganya menorpedo kapal perangnya, Cheonan, di dekat sengketa perbatasan di Laut Kuning pada Maret 2010 yang menyebabkan hilangnya 46 nyawa, namun tuduhan itu disangkal. 
 
 
 
 
 
Suara Karya  

0 komentar:

Post a Comment