Clock By Blog Tips

Thursday, December 2, 2010

Rekaman Video Ungkap Penyiksaan Tahanan Muslim AS

IDAHO – Kamera pengawasan di sebuah penjara AS telah menangkap sebuah gambar video yang menunjukkan sebuah tahanan Muslim yang dipukuli dengan parah oleh seorang teman tahanan, ketika para penjaga penjara hanya menonton saja.

Selama beberapa menit dan di depan sedikitnya tiga penjaga penjara, Hanni Elabed dengan brutal dipukuli oleh penghuni tahanan lain.
Tahanan 24 tahun tersebut dibantingkan pada sebuah jendela stasiun penjagaan, memohon pertolongan, namun tidak ada yang datang untuk menolongnya.

Para petugas penjara tersebut gagal untuk campur tangan bahkan ketika penyerangnya berhenti untuk mendapatkan sebuah minuman dan menarik napas, sebelum mulai untuk memukuli seorang Hanni yang sudah tidak sadarkan diri yang kejang-kejang dalam sebuah banjiran darah untuk kedua kalinya.

Dua menit setelah penyerangan brutalnya, penjaga penjara pada akhirnya masuk sel tahanan dengan borgol, video yang diperoleh kantor berita Associated Pers menunjukkan semuanya.
Sebagai sebuah akibat dari serangan tersebut, Hanni menderita pendarahan di dalam tulang tengkoraknya dan menghabiskan tiga hari dalam sebuah keadaan koma.
Menurut para anggota keluarga, ia telah ditinggalkan dengan sebuah kerusakan otak, dan kehidupannya tidak akan pernah normal lagi.

Video kasar tanpa suntingan tersebut, yang diambil pada bulan Januari, telah menyebabkan sebuah penyelidikan oleh Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation – FBI), apakah para penjaga penjara melanggar hak-hak sipil tahanan di Pusat Pemasyarakatan Idaho.

Badan Hukum Pemasyarakatan Amerika (The Corrections Corporation of America – CCA), yang menjalankan penjara Idaho yang terkenal nama buruknya – juga dikenal sebagai sekolah Gladiator – mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan para agen federal dalam penyelidikan tersebut.

CCA, perusahaan penjara swasta terbesar di AS, bagaimanapun juga telah menunjukkan kejengkelannya pada rilisan gambar video tersebut, mengklaim bahwa video tersebut "memiliki sebuah resiko keamanan yang tidak penting bagi para staf kami, para tahanan tersebut mempercayakan pada perawatan kami dan pada akhirnya kepada publik."
Pada bulan April lalu, Hanni mengajukan sebuah tuntutan hukum terhadap perusahaan tersebut, meminta hukuman kerusakan dan kompensasi dalam suatu jumlah untuk dbuktikan di dalam pengadilan.

Selama masa tahananya di penjara Idaho tersebut atas dakwaan perampokan, Hanni, yang adalah seorang Muslim keturunan Palestina, telah berulang kali mengatakan kepada keluarganya bahwa ia dilecehkan oleh para tahanan meskipun melaporkan tindakan mereka kepada para penjaga tahanan.
Dalam satu insiden yang sama, teman satu selnya telah mematahkan tulang rahangnya.
Tuntutan hukum tersebut menggemakan keluhan lainnya yang diajukan terhadap CCA yang di dalamnya tahanan lainnya mengatakan bahwa mereka dengan sengaja tidak dilindungi dari kekerasan dan kemudian ditolak perawatan medis yang layak dalam upaya untuk menyembunyikan jangkauan luka-luka mereka.

Sementara itu, Persatuan Kebebasan Sipil Amerika telah mengatakan bahwa video tersebut mengkonfirmasi klaim baru-baru ini bahwa penjara AS membantu berkembangnya sebuah "kebudayaan kekerasan yang tak terkendali.

suara media


0 komentar:

Post a Comment