Clock By Blog Tips

Thursday, December 2, 2010

Korsel Antisipasi Serangan Baru Korea Utara

Direktur Badan Intelijen Nasional Korsel Won Seihoon
SEOUL – Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) memperkirakan Korea Utara (Korut) akan melakukan penyerangan lagi. Sementara itu, armada angkatan perang Amerika Serikat (AS) mulai meninggalkan perairan Korsel. “Peluangnya sangat tinggi Korut akan mengadakan serangan lagi,” papar Direktur Badan Intelijen Nasional Korsel Won Seihoon, dalam rapat parlemen Korsel, Rabu (01/12).

Menteri Pertahanan Korsel Kim Taeyoung juga memperingatkan kemungkinan Korut melakukan provokasi kedua setelah latihan perang gabungan AS-Korsel berakhir, Rabu. Won mengatakan hasil penyadapan pada Agustus silam, mengindikasikan Pyongyang bersiap-siap menyerang kawasan lepas pantai bagian barat sebagai bagian untuk memuluskan suksesi kepemimpinan dari Kim Jongil kepada putra bungsunya, Kim Jong-un.

Analis mengatakan serangan terhadap Pulau Yeonpyeong, pekan lalu, merupakan upaya menghidupkan kembali negosiasi internasional untuk meminta bantuan atau upaya mengangkat pengaruh militer Kim Jong-un. Selain itu, serangan ke Pulau Yeonpyeong, menurut Won, dilakukan karena kondisi di dalam negeri Korut semakin buruk dan rakyat mulai gelisah terhadap suksesi kepemimpinan kepada generasi ketiga Kim.

Sejumlah negara, terutama Barat, terus mendesak China menggunakan pengaruhnya menekan Korut meredam ketegangan di kawasan Semenanjung Korea. Namun, China menegaskan, tak akan berpihak dalam perseteruan dua Korea. China menyatakan akan membantu kedua Korea menyelesaikan perseteruan itu secara damai. China merupakan satu-satunya negara terkuat yang menjadi sekutu Korut.

China sejak lama menyuplai makanan, energi, dan memberikan dukungan diplomatik bagi Korut. Salah satu alasannya adalah karena China khawatir keruntuhan Korut akan membuat wilayahnya dibanjiri jutaan pengungsi dari Korut. “Tujuan besar kita adalah memastikan kedua pihak menahan diri dan bersikap tenang dan untuk melakukan upaya apa pun demi menghindari terulangnya kembali insiden penyerangan Korut ke Korsel,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Yang Jiechi.

Latihan Perang Sementara itu, AS dan Korsel, Rabu (1/12) mengakhiri empat hari latihan perang gabungannya. Kapal induk bertenaga nuklir AS, USS George Washington, berangkat meninggalkan perairan Korea untuk kembali ke pangkalannya di Jepang.

Meskipun demikian, laporan dari kantor berita Yonhap menyatakan Korsel justru berencana melangsungkan latihan penembakan artileri lagi di perairan Laut Kuning dekat perbatasan dengan Korut. Tanggal latihan tersebut belum ditentukan. Kementerian Pertahanan Korsel enggan berkomentar menyangkut kabar dari Yonhap itu. 


Koran Jkt

0 komentar:

Post a Comment