Clock By Blog Tips

Thursday, December 2, 2010

AS-Korsel Lanjutkan Latihan Perang

SEOUL - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) tengah merencanakan latihan militer tambahan. Latihan ini diproyeksikan sebagai kelanjutan latihan perang angkatan laut bersama selama empat hari di antara kedua negara yang berakhir Rabu (1/12).
Kepala Staf Gabungan Korsel, yang juga merangkap sebagai Menhan, Jenderal Kim Kwan-jim mengatakan, AS dan Korsel sudah mulai mendiskusikan rencana melakukan latihan militer lagi pada bulan ini atau pada awal tahun 2011.
"Proses diskusi sedang berjalan untuk menentukan kapan dan di mana latihan selanjutnya akan dilaksanakan," ujar Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Korsel seperti dikutip AFP, Rabu.
Latihan perang paling terakhir yang ditutup Rabu ini dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan setelah rezim komunis garis keras Korea Utara (Korut) meluncurkan serangan mematikan ke sebuah pulau di Korsel, pekan lalu. Latihan angkatan laut bersama yang melibatkan kapal induk bertenaga nuklir, USS George Washington, di mulai Minggu lalu setelah serangan artileri Korut ke Pulau Yeonpyeong, Korsel, di dekat perbatasan laut yang tegang.
Dua warga sipil dan dua marinir tewas dalam serangan Korut pada 23 November lalu itu di dekat perbatasan maritim yang disengketakan, yang beberapa kali telah menjadi tempat bentrokan angkatan laut kedua Korea tersebut selama bertahun-tahun.
Secara terpisah, Gedung Putih, Rabu, menuding China memiliki tanggung jawab untuk mendesak Korut dan mengharapkan perkembangan diplomasi internasional yang bertujuan meredakan meningkatnya ketegangan dalam beberapa hari mendatang.
"Saya pikir, China memunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan desakan besar terhadap Korea Utara bahwa perilaku berperang mereka harus berakhir," kata Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs.
"Dan, saya rasa, Anda semua ingin menyaksikan kemajuan mengenai pembahasan-pembahasan multilateral seputar masalah ini dalam beberapa hari mendatang," kata Gibbs.
Gibbs tidak menjelaskan lebih lanjut, namun para diplomat mengatakan, para utusan Korsel dan Jepang tampaknya akan pergi ke Washington, pekan depan, untuk membahas dengan AS mengenai ketegangan Korea Utara itu.
China pada Minggu lalu mengusulkan sidang darurat perundingan enam negara soal Korut. Namun, AS dan Jepang menolak gagasan itu, dan mengatakan bahwa perundingan-perundingan tak berguna tanpa adanya isyarat kemajuan dari Pyongyang.
Korut, Selasa lalu, memamerkan ribuan sentrifugal nuklir, yang mengundang kekhawatiran baru Korsel ihwal senjata nuklir tetangganya itu.
Korut juga menggelar beberapa rudal dan artileri di sepanjang garis perbatasannya dengan Korsel, sebagai tanggapan atas latihan perang bersama antara AS dan Korsel.
"Kami tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan umum sekutu kami di Republik Korea," kata Gibbs, merujuk pada Korsel dengan nama resmi.
China adalah pendukung diplomatik dan ekonomi utama Ko rut yang miskin, yang telah menantang dunia dengan dua uji coba senjata nuklir sejak 2006.
 
suara karya

0 komentar:

Post a Comment