Clock By Blog Tips

Friday, November 26, 2010

Antisipasi Serangan Korut, Pasukan Korsel Terus Diperkuat

 Yeonpyeong - Korea Selatan (Korsel) menambah jumlah pasukannya di perbatasan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman Korea Utara (Korut) yang diduga akan meningkatkan serangan.

Korut merasa terprovokasi dengan adanya latihan perang antara Korsel dengan Amerika Serikat (AS), yang digelar di kawasan laut yang menjadi perbatasan dengan Korut. Rencananya, latihan tersebut akan digelar di tempat yang sama pada 28 November 2010. AS mengerahkan kapal induk USS George Washington. Kapal induk ini membawa 75 unit pesawat tempur dan 6.000 orang tentara.

Seperti dilansir AFP, Kamis (25/11/2010), militer Korsel akan memperkuat pasukan darat, terutama yang berada di 5 pulau perbatasan. Mereka juga akan menetapkan level yang berbeda bagi setiap serangan balasan terhadap Korut.

"Tergantung pada target serangan, apakah warga sipil atau militer," ujar jubir kantor presiden Korsel.

Bombardir artileri Korea Utara di Pulau Yeonpyeong pada Selasa (23/11) lalu telah memakan korban. Dua orang marinir dan dua warga sipil dilaporkan tewas, sedangkan sebanyak 18 orang lainnya luka-luka dan belasan rumah hancur.

Berbagai kritikan pun muncul. Sebagian besar menyebut militer Korsel lamban dalam bereaksi terhadap serangan Korut tersebut.

Dampaknya, yakni pengunduran diri Menteri Pertahanan Korsel, Kim Tae-Young pada Kamis (25/11). Kim terpaksa mengundurkan diri karena merasa terpojok dengan berbagai kritikan yang menyerang militer Korsel. Bisa disebut, Kim telah menjadi korban politik pertama dalam krisis Korea ini.

Menghadapi berbagai kritikan tajam tersebut, pemerintah Korsel menyatakan pihaknya akan merevisi peraturan perang mereka, yang nantinya akan memperbolehkan pasukan untuk memberikan serangan balasan yang lebih hebat jika memang diperlukan.

Di sisi lain, Korsel dan AS juga telah mendesak China untuk melobi negara tetangganya tersebut.

detiknews

Beware | Interesting

0 komentar:

Post a Comment