Di tengah ketegangan politik antara pemerintah Cina dengan sejumlah
negara Asia tetangganya, Angkatan Laut Cina, Minggu (22/4/12) menggelar
latihan perang bersama Angkatan Laut Rusia selama enam hari ke depan di
Laut Kuning.
Menurut kantor berita Xinhua, latihan militer tersebut merupakan
yang kali pertama dilakukan keduanya. Latihan gabungan ini dilaporkan
melibatkan 4.000 tentara AL Cina, 16 kapal penghancur dan empat kapal
pengangkut rudal kapal pendukung dan sebuah kapal pengobatan. Di
samping itu, latihan ini juga melibatkan 13 pesawat dan lima
helikopter.
Otoritas pemerintah Cina mengatakan bahwa latihan perang tersebut
ditujukan untuk menciptakan stabilitas kawasan. Dalam hal ini, latihan
gabungan tersebut akan berfokus pada prosedur pertahanan laut,
pencarian dan penyelamatan dari serangan bajak laut.
Namun, banyak pihak meragukan pernyataan Cina itu. Pasalnya, latihan
tersebut dilakukan hanya seminggu usai Cina mengalami masalah klaim
terirorial dengan Filipina. Selain itu, latihan itu juga dilakukan
hampir bersamaan dengan gelaran latihan militer bersama antara Amerika
Serikat dan Filipina yang sampai saat ini masih berlangsung.
Oleh karena itu, sejumlah pihak khawatir, aksi Cina dan Rusia
tersebut akan menimbulkan konfrontasi baru dengan Filipina dan juga
Amerika Serikat. Namun, hal ini dibantah keras pemerintah Cina.
"Latihan militer gabungan antara China dan Rusia telah dijadwalkan
cukup lama untuk menjaga perdamaian dan kestabilan di kawasan," kata
juru becara kementerian luar negeri China, Liu Weimin, Minggu (22/4).
Sumber : Pikiran Rakyat
0 komentar:
Post a Comment