Angkatan Laut Amerika Serikat berhasil menerbangkan sebuah pesawat tanpa awak (drone) berteknologi "siluman" (stealth) yang dirancang untuk dioperasikan di kapal induk. Ukuran pesawat itu sedikit lebih kecil dari pada pesawat tempur F-16 Fighting Falcon.
Kabar yang disampaikan pihak AL beberapa jam yang lalu menyebut bahwa pesawat yang diberi kode X-47B tersebut menjalani uji coba terbang perdana pada 4 Februari lalu di Edwards Air Force Base, di California.
Pesawat itu menggunakan sayap model kelelawar, dengan panjang bentang sekitar 19 meter, dan panjang badan sekitar 11,6 meter. Tidak ada ekor di ujung belakang badan pesawat.
X-47B merupakan wujud dari proyek Angkatan Laut AS yang diberi nama Unmanned Combat Air System Demonstration (UCAS-D). Pesawat itu dibuat oleh pabrikan pesawat Northrop Grumman yang memenangkan tender proyek tersebut pada 2007, senilai 636 juta dolar AS. Northrop Grumman mengalahkan pesaingnya, Boeing Co, dalam lelang proyek itu.
Angkatan Laut AS ingin mempunyai pesawat tanpa awak serba guna yang dioperasikan melalui kapal induk. Tentu saja jenis pesawat ini sangat khas, karena harus bisa lepas landas dan mendarat di landasan pendek di kapal induk, yang merupakan bagian tersulit dalam perancangannya.
Pesawat tersebut kelak harus bisa menjalani misi pengintaian, dan penyerangan. Dengan pesawat tanpa awak yang bisa diisi bahan bakarnya di udara maka kapal induk bisa diposisikan di tengah samudera yang jauh dari jangkauan pesawat dan peluru kendali musuh.
Saat diuji coba X-47B menjalani terbang sampai ketinggian sekitar 1.500 meter, selama 29 menit. Pesawat ini dirancang akan bisa terbang dengan kendali otonom, artinya pesawat beroperasi berdasarkan program yang sudah disetel di komputernya tanpa perlu operator yang mengendalikannya setiap saat.
Menurut rencana AL akan melakukan uji coba secara penuh pesawat itu di kapal induk, termasuk pengisian bahan bakar di udara, pada tahun 2013.
Spesifikasi detail X-47B masih belum dibeberkan. Yang pasti, bentuk pesawat yang semacam itu dimaksudkan supaya tidak terdeteksi oleh radar (stealth) musuh.
Kabar yang disampaikan pihak AL beberapa jam yang lalu menyebut bahwa pesawat yang diberi kode X-47B tersebut menjalani uji coba terbang perdana pada 4 Februari lalu di Edwards Air Force Base, di California.
Pesawat itu menggunakan sayap model kelelawar, dengan panjang bentang sekitar 19 meter, dan panjang badan sekitar 11,6 meter. Tidak ada ekor di ujung belakang badan pesawat.
X-47B merupakan wujud dari proyek Angkatan Laut AS yang diberi nama Unmanned Combat Air System Demonstration (UCAS-D). Pesawat itu dibuat oleh pabrikan pesawat Northrop Grumman yang memenangkan tender proyek tersebut pada 2007, senilai 636 juta dolar AS. Northrop Grumman mengalahkan pesaingnya, Boeing Co, dalam lelang proyek itu.
Angkatan Laut AS ingin mempunyai pesawat tanpa awak serba guna yang dioperasikan melalui kapal induk. Tentu saja jenis pesawat ini sangat khas, karena harus bisa lepas landas dan mendarat di landasan pendek di kapal induk, yang merupakan bagian tersulit dalam perancangannya.
Pesawat tersebut kelak harus bisa menjalani misi pengintaian, dan penyerangan. Dengan pesawat tanpa awak yang bisa diisi bahan bakarnya di udara maka kapal induk bisa diposisikan di tengah samudera yang jauh dari jangkauan pesawat dan peluru kendali musuh.
Saat diuji coba X-47B menjalani terbang sampai ketinggian sekitar 1.500 meter, selama 29 menit. Pesawat ini dirancang akan bisa terbang dengan kendali otonom, artinya pesawat beroperasi berdasarkan program yang sudah disetel di komputernya tanpa perlu operator yang mengendalikannya setiap saat.
Menurut rencana AL akan melakukan uji coba secara penuh pesawat itu di kapal induk, termasuk pengisian bahan bakar di udara, pada tahun 2013.
Spesifikasi detail X-47B masih belum dibeberkan. Yang pasti, bentuk pesawat yang semacam itu dimaksudkan supaya tidak terdeteksi oleh radar (stealth) musuh.
Wartakota
Posts
Galaxy
Gunner
RoboKill
Fragger
Fighter
Pilot
Dino Strike
Superbike GP
0 komentar:
Post a Comment