Clock By Blog Tips

Thursday, December 30, 2010

Beda dengan Sepak Bola, TNI dan ATM Bahas Keamanan


Jakarta - Jika di lapangan sepak bola Indonesia dan Malaysia bersaing ketat merebutkan Piala AFF 2010, justru militer dua negara bertetangga ini bersidang membahas sistem keamanan.
Tentara Nasional Indonesia menyelenggarakan Sidang ke-8 High Level Committee Malaysia–Indonesia (HLC Malindo), sebuah kerja sama militer kedua negara, Rabu (29/12/2010) kemarin di Jakarta.
Sidang ke-8 HLC Malindo dipimpim oleh Ketua Bersama Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jenderal Tan Sri Dato’ Sri Azizan bin Hj Ariffin TUDM. 
"Sidang ke-8 HLC Malindo merupakan kelanjutan dari Sidang ke-7 HLC Malindo yang telah dilaksanakan di Kuala Lumpur tanggal 20 November 2009 dan telah menyepakati beberapa program kerjasama untuk dilaksanakan, ujar Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl. Minulyo Suprapto, dalam siaran pers yang diterima INIAH.COM, Kamis (30/12/2010).
Minulyo merinci dalam persidangan HLC Malindo ke-8 ini delegasi Indonesia berjumlah 29 orang, dipimpin oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono. Sedangkan delegasi Malaysia berjumlah 26 orang dipimpin oleh Panglima ATM Jenderal Tan Sri Dato’ Sri Azizan bin Hj Ariffin TUDM.
Saat pembukaan Sidang Panglima TNI menyampaikan bahwa secara geografis letak Indonesia dengan Malaysia sangat berdekatan dan dibatasi oleh garis perbatasan darat dan laut.
"Sebagai negara tetangga dekat, kedua negara senantiasa melakukan interaksi yang sangat intens dan tanpa disadari terkadang dalam interaksi tersebut timbul kesalahpengertian atau kesalahpahaman, khususnya yang berkaitan dengan sejumlah isu perbatasan yang belum memiliki ketegasan penyelesaian bahkan terkadang diperburuk oleh pemberitaan media yang cenderung provokatif," kata Panglima TNI.
Menyikapi hal tersebut, Agus Suhartono berharap kedua negara dapat senantiasa mencermati hal-hal tersebut secara seksama dan hati-hati dengan pikiran jernih dan diputuskan dengan pertimbangan yang komprehensif. 
Lebih jauh wadah HLC diharapkan dapat memainkan peran positif dalam mendorong penyelesaian masalah yang mungkin timbul, misalnya ketegasan penyelesaian perbatasan, batas negara dan penerapan aturan-aturan lainnya yang diharapkan dapat mengeliminasi kemungkinan terjadinya kesalahpahaman antar masyarakat kedua negara.
Sejak 2009, sidang ini dilaksanakan 1 kali dalam setahun dengan tempat secara bergantian di Indonesia atau di Malaysia dipimpin oleh Panglima TNI dan Panglima ATM.
Topik bahasan dalam sidang ini adalah menerima laporan dan mengevaluasi dan menetapkan arahan kepada ke empat komite militer di kedua negara. Hal itu adalah sebagai penjabaran dari arahan Ketua Bersama Malindo taua Menteri Pertahanan dua negara tersebut

Inilah.com
Beware | Interesting

0 komentar:

Post a Comment