Clock By Blog Tips

Tuesday, October 19, 2010

Osama Bin Laden tidak Terusik Tinggal di Pakistan


Osama Bin Laden tidak Terusik Tinggal di Pakistan Osama bin Laden --

KABUL--MICOM: Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden hidup nyaman di satu rumah di baratlaut Pakistan dekat dengan wakilnya Ayman al-Zawahiri, demikian dilaporkan jaringan berita CNN mengutip pernyataan pejabat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Senin (18/10).

Militan asal Arab Saudi yang paling dicari karena keterlibatannya dalam serangan 11 September di Amerika Serikat sembilan tahun lalu itu dilindungi oleh penduduk setempat dan "beberapa anggota petugas intelijen Pakistan," sebut CNN.

Dilaporkan juga kalau orang nomor dua Al Qaida kelahiran Mesir, Zawahiri tinggal di dekatnya.  "Tidak ada anggota Al Qaeda yang tinggal di gua," kata pejabat senior NATO yang tidak disebutkan namanya.

"Pejabat terkait juga mengkonfirmasi pengintaian AS atas Mullah Omar, pemimpin Taliban, telah berpindah di antara kota-kota di Quetta dan Karachi di Pakistan selama beberapa bulan terakhir," kata laporan di laman CNN.

Disebutkan, pejabat NATO itu tidak dapat diberitahukan namanya "karena itu termasuk isu sensitif intelijen".

Pegunungan Pakistan di wilayah Waziristan Utara yang berbatasan dengan Afghanistan diyakini menjadi pusat militan Afghanistan, Pakistan, dan Arab, dan sudah lama diperkirakan menjadi tempat persembunyian Bin Laden.

Pemerintah Pakistan menolak kalau mereka menyediakan perlindungan bagi dalang aksi teror tersebut, yang kepalanya bernilai US$25 juta.  Osama diyakini melarikan diri dari daerah Afghanistan di Tora Bora yang dikuasai oleh Taliban saat AS memimpin invasi pada akhir 2001 yang menumbangkan rezim Islam dan menyediakan baginya tempat perlindungan yang aman.

Invasi dilakukan untuk menghukum Taliban karena membolehkan Al Qaeda berlatih dan merencanakan serangan 9/11 di New York dan Washington yang menewaskan sekitar 3.000 orang.

Kelompok militan kemudian kembali mengumpulkan diri dan melancarkan aksi pemberontakan brutal yang diperangi oleh lebih dari 150.000 tentara AS dan NATO.

Laksamana Mike Mullen, Ketua Kepala Staf Gabungan, memperkirakan dalam satu wawancara di awal bulan ini, bahwa Osama dan Zawahiri --yang kepalanya juga bernilai US$25 juta-- akhirnya akan terkejar. (Ant/OL-2)

http://www.mediaindonesia.com/

0 komentar:

Post a Comment