![]() |
Kamp Ahraf dihuni lebih dari 3.000 pembangkang Iran. |
Amerika Serikat menyambut baik kesepakatan antara Irak dan PBB untuk menampung lebih dari 3.000 pembangkang Iran.
Mereka selama ini tinggal di penampungan pengungsi yang lebih dikenal dengan Kamp Ashraf sejak berakhirnya perang Iran-Irak pada 1980-an.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan kesepakatan ini menandai langkah penting dalam menangani masalah Kamp Ashraf secara lebih manusiawi.
"Para pejabat kedutaan besar AS secara berkala akan mengunjungi lokasi penampungan baru untuk mendukung rencana PBB," kata Menlu Clinton.
Berdasarkan kesepakatan, Irak akan menampung para pembangkang Iran, menempatkan ke lokasi baru, dan memproses mereka sesuai prosedur badan pengungsi PBB (UNHCR). Mekanisme ini memungkinkan para pengungsi menetap ke negara lain.
Belum diketahui lokasi baru di Irak yang akan menjadi tempat tinggal para pembangkang tersebut. Yang jelas pemerintah Irak akan menutup kamp pada April 2012.
Jaminan
Tidak lama setelah kesepakatam diumumkan, sumber-sumber militer Irak mengatakan kamp tersebut menjadi sasaran tembakan roket.
Warga di kamp tersebut mengatakan pelaku serangan adalah kelompok yang setia dengan pemerintah Iran.
"Kami berharap perjanjian dengan PBB akan memberikan jaminan kepada warga Kamp Ashraf," kata Shahin Gobadi, perwakilan warga Kamp Ashraf kepada kantor berita AP hari Senin (26/12).
"Berkali-kali kami mengatakan bahwa kami tidak akan menerima relokasi paksa," tambahnya.
Mantan pemimpin Irak Saddam Hussein membolehkan para pembangkang anggota kelompok Mujahidin Rakyat tersebut membangun kamp ketika Irak dan Iran terlibat perang pada 1980-an.
Kamp ini berada di bawah perlindungan AS ketika berlangsung invasi pada 2003. Enam tahun kemudian tanggung jawab keamanan kamp tersebut diserahkan kepada Irak.
Sumber : BBC
0 komentar:
Post a Comment