Clock By Blog Tips

Thursday, September 22, 2011

Ditjen Strahan Selenggarakan Kaji Ulang Strategis Pertahanan 2011


Jakarta - Kementerian Pertahanan melalui Direktorat Kebijakan Strategi (Ditjakstra) Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Ditjen Strahan) Kemhan menyelenggarakan Kegiatan Kaji Ulang Strategis Pertahanan 2011 (Strategic Defence Review/SDR), Rabu (21/9), di kantor Kemhan Jakarta. SDR 2011 dihadiri Wamenhan, Sekjen Kemhan, Wakasal, Wakasau, Dan Sesko TNI, pejabat eselon I,II dan perwira di lingkungan Kemhan/TNI  serta pakar pertahanan, akademisi, Peneliti LIPI, Ketua Umum LVRI, Direktur PTIK-BPPT dan CSIS.

Penyelenggaraan SDR 2011 kali ini adalah yang keempat kalinya dilaksanakan dalam rangka untuk melaporkan hasil-hasil yang sudah dicapai oleh tim perumus selama ini dan merupakan main gate atau simpul utama didalam menatap penyelenggaraan pertahanan yang dilakukan selama ini secara komprehensif. Dengan tujuan untuk  me-review kembali segala sesuatu yang telah dilakukan tetapi hasil yang didapat belum maksimal atau belum baik dan hal tersebut akan segera diperbaiki. Serta untuk me-review hal-hal yang sudah baik tetapi hasil yang didapat belumlah sempurna dan akan segera disempurnakan. Proses itulah yang dikenal dengan istilah reformasi.

Dirjen Strahan Mayjen TNI Puguh Santoso, S.T.menyatakan dasar-dasar pemikiran SDR 2011 yaitu adanya pandangan strategis, perubahan lingkungan strategis yang selalu dinamis baik global, regional maupun nasional dan juga landasan-landasan yang telah disepakati bersama serta majunya teknologi yang berpengaruh terhadap doktrin apapun sampai tingkat operasional di lapangan.

Dijelaskan Dirjen Strahan dari berbagai sudut pandang SDR akan menghasilkan enam hal yang akan menjadi fokus prioritas yakni Kebijakan Refungsionalisasi dan Restrukturisasi Fungsi Pemerintahan dalam Penyelenggaraan Pertahanan di Wilayah atau Daerah, Kebijakan Tri Matra Terpadu Komponen Utama, Penyelarasan Minimum Essential Force (MEF) Komponen Utama dengan melihat dinamika, Kebijakan Peace Keeping Operation (PKO), Kebijakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan dan Penyempurnaan Sistem Informasi Strategi Pertahanan (Sisinfo).

Dalam kesempatan tersebut, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin mencoba untuk membangkitkan kembali moral hazard dan motivasi para peserta hingga SDR kali ini dapat terlaksana yaitu pertama, sebagai bangsa kita tidak bisa dilepaskan dari semangat perjuangan para perintis kemerdekaan. Kedua, kita tidak bisa terlepas dari semangat membela kemerdekaan RI dan yang ketiga, sebagai generasi yang membangun kemerdekaan RI kita diminta untuk mengisi bobot kemerdekaan bangsa.

Oleh karena itu, apa yang dilakukan hari ini tidak terlepas dari semangat dan historis terhadap apa yang telah dilakukan para pendahulu, para akademisi, para pejuang kita yang telah memberikan sumbangsih, tenaga, pikiran dan darahnya. Untuk itu patut kiranya didalam mengelola Defence Strategic Review tidak terlepas dari semangat historis bangsa ini sampai kita berada didalam pemikiran strategis saat ini. Menurut Wamenhan yang dibutuhkan saat ini tidak hanya semangat intelektualitas tetapi juga konsistensi dari semangat militansi dalam mengisi bobot dari SDR ini.

Dikatakan Wamenhan, SDR yang dilaksanakan pada tahun 2011 ini adalah yang ketiga kalinya setelah reformasi. Ini menunjukkan bahwa perhatian kita terhadap dinamika dan terhadap pembangunan pertahanan negara merupakan hal yang sangat dinamis untuk menjadi perhatian kita semua.

Wamenhan menyatakan secara khusus SDR 2011 merupakan kegiatan yang membanggakan bangsa Indonesia karena SDR 2011 ini  dikelola oleh profesi sipil, para akademisi, para pengamat bersama-sama dengan para perwira profesi militer sehingga kita akan mengambil resultant bahwa SDR ini tidak hanya milik salah satu profesi saja akan tetapi adalah milik komponen bangsa. “Hal itulah yang menyatukan alam pikiran kita untuk bergerak maju dalam sikap, pikiran, tindakan dan perbuatan dalam mengisi dan membangun kemerdekaan ini”.

Bila menilik sekitar 65 peserta yang hadir dalam SDR 2011 kali ini dari  berbagai profesi dan generasi, ini menunjukkan navigasi yang berkesinambungan artinya didalam mengelola SDR ini terdiri dari berbagai generasi. Sehingga aspirasi dan semangat akan berlanjut terus secara kontinyu dari mulai yang memikirkan sampai yang akan melaksanakan dari sistem pertahanan negara.

Diharapkan SDR 2011 ini tidak hanya meninggalkan “Pekerjaan Rumah” bagi generasi selanjutnya akan tetapi juga dapat menjadi referensi bagi siapa saja yang akan mengerjakan Sistem Pertahanan Negara kedepan. (ER/SR)




Sumber : DMC
Baca lagi

0 komentar:

Post a Comment