Clock By Blog Tips

Friday, August 5, 2011

Prancis dan Norwegia Tarik Alutsista dari Libia


Norwegia menarik empat jet tempur F-16 miliknya yang mengambil bagian dalam misi dipimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Libia seperti yang direncanakan, kata militer Norwegia, sementera Prancis dilaporkan juga menarik kapal induknya Charles de Gaulle untuk misi militer di Libia.

Pesawat-pesawat Norwegia, yang mendarat di pangkalan mereka di Bodoe, Norwegia utara dan di Oerland, barat-tengah negara itu, telah melakukan 583 misi dari total 6.493 penerbangan NATO sejak 31 Maret, dan menjatuhkan 569 bom, kata juru bicara militer Petter Lindqvist kepada AFP.
 
Pada 10 Juni, pemerintah kiri-tengah, berselisih tentang perpanjangan partisipasi Norwegia dalam misi pemboman itu, mengumumkan akan menarik secara bertahap enam jet tempur F-16nya yang ditempatkan di pangkalan Souda ke pulau Crete Yunani.
 
Pemerintah menjelaskan, bahwa angkatan udara yang kecil tidak bisa terus-menerus memberikan kontribusi udara yang besar dalam jangka panjang.
 
Hanya delapan dari 28 negara anggota NATO yang telah melaksanakan misi pemboman sejak aliansi mengambil alih komando operasi pada 31 Maret, termasuk Norwegia, Inggris, Prancis, Kanada, Belgia, Denmark, Italia dan Amerika Serikat.
 
London telah meningkatkan kontribusinya dengan menambahkan empat jet Tornado, mulai berlaku efektif untuk menutup penarikan pesawat Norwegia.
 
Sementara, Prancis akan menarik kapal induknya, Charles de Gaulle dari misi serangan NATO atas Libia. Kapal pengangkut pesawat tempur itu akan ditarik pulang untuk prosedur pemeliharaan.
 
Charles de Gaulle adalah satu-satunya kapal induk Prancis dan merupakan kapal perang terbesar di Eropa. Kapal induk tersebut akan bertolak menuju pangkalannya di Toulon, Prancis pada 10 Agustus mendatang.
 
Menurut Menteri Pertahanan Gerard Longuet jadwal pemeliharaan kapal tersebut akan memakan waktu beberapa minggu.
Namun menurut situs Angkatan Laut Prancis, butuh waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan pemeliharaan kapal tersebut.
Charles de Gaulle telah dilibatkan dalam operasi NATO di Libya sejak 22 Maret lalu.
 
 
 
 
 
Sumber : Suara Karya

Semoga Beruntung

0 komentar:

Post a Comment