Clock By Blog Tips

Wednesday, August 1, 2012

Militer: Iran tidak akan izinkan musuh memasuki Suriah


Iran "tidak akan mengizinkan musuh bergerak" memasuki Suriah, tetapi belum melihat diperlukan intervensi langsung, kata wakil panglima angkatan bersenjata Republik Islam itu yang dikutip media Selasa.

"Masih belum dibutuhkan bagi kalangan dalam sahabat-sahabat Suriah untuk memasuki penuh daerah itu, dan penilaian kami adalah tidak perlu dilakukan tindakan itu," kata Brigjen Masoud Jazayeri, yang dikutip surat kabar Shargh, lapor AFP.

"Dalam situasi khusus, kami memutuskan bagaimana mendukung perlawanan nasional (anti-Israel) dan para sahabat kami. Kami akan menunggu dan melihat situasi dan kondisi ke depan," katanya.

"Kami sangat peka apabila itu terjadi pada para sahabat kami dalam perlawanan (anti-Israel) di kawasan itu, dan kami tidak akan mengizikan musuh bergerak maju," katanya.

Seorang komandan senior dalam pasukan elit Iran Pengawal Revolusi, Jenderal Hamid Reza Moqadam-Far, yang dikutip surat kabar lainnya, Kayhan yang mengatakan para warga sipil Suriah kini memerangi pemberontak bersama pasukan pemerintah.

Ia menambahkan bahwa, jika pemberontakan itu dilumpuhkan, itu akan "menimbulkan satu pukulan besar terhadap Arab Saudi dan negara-negara Barat," yang Teheran anggap sebagai pemberi bantuan langsung kepada pemberontakan itu.

Iran adalah salah satu dari sekutu-sekutu penting dari pemerintah Presiden Bashar al-Assad bersama dengan Rusia dan China.

Iran menganggap Suriah sebagai bagian dari blok anti-Israel kawasan itu yang termasuk dirinya sendiri, milisi Hizbullah Lebanon dan kelompok Hamas Palestina.

Teheran memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan diplomatik kepada Damaskus, tetapi membantah laporan-laporan bahwa Teheran telah mengirim bantuan militer.

Menlu Ali Akbar Salehi melakukan percakapan telepon Senin malam dengan sejawat Swedianya,Carl Bildt, di mana ia mengatakan perlu dilakukan dialog antara pemerintah Suriah dan oposisi untuk menyelesaikan konflik itu.

"Para sahabat Suriah dan mereka yang menginginkan perdamaian dan stabilitas di kawsan itu harus bersiap-siap mendukung dialog antara pemerintah dan oposisi untuk memfasilitasi satu jalan keluar dari krisis itu," kata Salehi yang dikutip kantor berita resmi IRNA.

Pada Senin, pemerintah Suriah mengirim helikopter-helikopter tempur dan artileri untuk menggempur distrik-distrik yang dikuasai pemberontak di Aleppo, ibu kota bisnis negara itu.

Pemberontakan 16 bulan di Suriah itu, dan tindakan keras pasukan Bashar terhadap kelompok oposisi yang juga melakukan aksi serupa telah menewaskan lebih dari 20.000 orang, kata data para aktivis dan menyebabkan ratusan ribu warga sipil mengungsi.



Sumber : Antara

0 komentar:

Post a Comment