Clock By Blog Tips

Wednesday, August 1, 2012

Hubungan PKC dan militer China bergeser


Hubungan antara kepemimpinan Partai Komunis China dan militer negara itu, Tentara Pembebasan Rakyat, telah bergeser dan menjadi lebih rumit bahkan aksi China jadi sulit ditebak. Ini menimbulkan masalah baru bernama pengelolaan resiko.

Pernyataan itu dirilis Jepang dalam Laporan Tahunan Pertahanan-nya. Pergeseran juga dilandasi Korea Utara yang dianggap sebagai ancaman serius terhadap keamanan Jepang dimana Tentara Pembebasan Rakyat lebih sering menyuarakan opini mereka.
Hal itu dilihat sebagai pergeseran kunci dalam hubungan politik-militer. "Tingkat pengaruh militer terhadap keputusan-keputusan kebijakan politik luar negeri sudah berubah," kata laporan itu.

Sebagai contoh, para pejabat tinggi militer China sudah makin bersuara dengan berkomentar di depan publik tentang pengeboran Amerika Serikat di perairan-perairan kawasan, kata para pejabat pertahanan Jepang.

China terlibat sengketa-sengketa terpisah menyangkut klaim wilayah kawasan, yaitu dengan Jepang serta sejumlah negara-negara ASEAN, termasuk Vietnam dan Filipina --yang dalam beberapa tahun terakhir ini memanas.

Namun, laporan itu juga mengatakan, PLA mungkin telah membatasi pengaruh dengan penurunan jumlah personelnya di badan-badan pembuat keputusan politik utama.

"Kita melihat niat dan tujuan di belakang aksi-aksi China menjadi lebih sulit diprediksi, ini tantangan kita dalam menghadapi negara tersebut," kata Toshinori Tanaka, Direktur Kantor Analisa Intelijen Strategis pada Kementerian Pertahanan Jepang.

Tokyo tahun ini kembali merujuk reaksi-reaksi China dalam sengketa dengan negara-negara tetangganya sebagai "mementingkan diri sendiri". Gambaran dari Jepang ini membuat heran Beijing ketika Jepang menyebutkan hal itu untuk pertama kalinya dalam laporan tahun lalu.

"Langkah-langkah (militer) China, bersamaan dengan ketiadaan transparansi dalam masalah militer dan keamanan, perlu dikhawatirkan," kata laporan itu, yang juga mencatat pembelanjaan pertahanan China dalam dua dekade terakhir berkembang 30 kali lipat.

Laporan itu juga mengeluarkan peringatan mengenai peluncuran roket oleh Pyongyang awal tahun ini, yang disebut Pyongyang sebagai peluncuran satelit tujuan damai sementara para kritikus mengecam peluncuran itu karena diyakini merupakan uji coba peluru kendali balistik jarak jauh.
 
 
 
Sumber : Antara

1 komentar:

alicetaylor said...

Thank you for that information you article

http://word-cookies-answers.com

Post a Comment