Clock By Blog Tips

Monday, February 7, 2011

Konflik Thailand - Kamboja : Indonesia Upayakan Perdamaian

 Konflik di Perbatasan Thailand-Kamboja

Jakarta – Indonesia sebagai ketua organisasi kerja sama negara-negara Asia Tenggara, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), tengah berupaya mendamaikan Thailand dan Kamboja. Dua anggota ASEAN ini, pada akhir pekan kemarin, terlibat konflik bersenjata seputar sengketa wilayah. Pemerintah Thailand dan Kamboja, Minggu (6/2), samasama menyatakan tengah bekerja sama untuk menenangkan situasi. “Tentara dan Menteri Luar Negeri kedua negara sedang bekerja sama memulihkan situasi,” papar Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva dalam pidato televisi mingguannya.

Namun, ia secara tersirat juga tetap menegaskan bahwa tindakan yang diambil pasukannya pada insiden tembak- menembak itu adalah tindakan yang dapat dibenarkan. Insiden itu, ujar Abhisit, menunjukkan bahwa pemerintah Thailand tak pernah gagal dalam melindungi kedaulatan negara. Namun, Abhisit menambahkan campur tangan ASEAN dalam permasalahan negaranya dengan Kamboja merupakan sesuatu yang tak perlu. Sementara itu, komandan pasukan Kamboja di Preah Vihear menyatakan militer kedua negara telah berunding pada hari Minggu (6/2).

Namun, situasi di lapangan, hingga hari itu, masih tegang. Pasukan kedua pihak masih berstatus siaga satu. Di sisi lain, Indonesia sebagai Ketua ASEAN berupaya mendamaikan Th ailand dan Kamboja. Pascatembak-menembak di antara kedua negara, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Marty Natalegawa langsung menelepon Menlu Thailand dan Kamboja, dan terus berkomunikasi dengan mereka untuk meredakan ketegangan kedua negara. “Menlu (Marty Natalegawa) terus berkomunikasi dengan Menlu Thailand dan Kamboja. Ia berupaya menenangkan situasi kedua negara itu,” papar juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia Michael Tene, Minggu (6/2), di Jakarta.

Tak hanya berkomunikasi, Tene juga menyatakan Marty, dalam waktu dekat, akan mengunjungi Thailand dan Kamboja untuk membahas upaya meredakan ketegangan. Tene belum bisa memastikan kapan Marty akan mengadakan kunjungan itu, namun Kemenlu Kamboja menyatakan Marty akan datang ke Kamboja pada Senin (7/2) ini. “Pastinya membahas masalah ketegangan yang sempat terjadi di antara kedua negara,” papar Tene ketika ditanya apa agenda Marty ke Thailand dan Kamboja. Ia menyatakan belum bisa memberikan detailnya, termasuk mengomentari penolakan Abhisit itu.

Saling Klaim

Pada Jumat (4/2), tentara Thailand dan Kamboja saling tembak, termasuk dengan meng gunakan mortar, roket, dan meriam, di daerah sekitar Kuil Preah Vihear, kuil Hindu abad ke-11 yang terletak di wilayah perbatasan kedua negara. Kuil ini berlokasi di Provinsi Preah Viehear, Kamboja, namun juga terletak di kota perbatasan Kantharalak, Provinsi Sri Sa Ket, Thailand, sehingga selalu menjadi rebutan kedua negara. Tembak-menembak tersebut sempat kembali terulang selama beberapa saat pada Sabtu (5/2) pagi dan Minggu (6/2)petang .

Kamboja menyatakan insiden Jumat itu menewaskan dua tentara dan satu warga sipil, sementara seorang tentara Thailand tewas dalam pertempuran itu. Meskipun demikian, media di kedua negara memberitakan jumlah korban jauh lebih banyak. Berbagai surat kabar di Thailand menyatakan insiden itu telah menewaskan 64 tentara Kamboja, sementara kabar yang beredar di sekitar wilayah Kuil Preah Vihear menyatakan insiden itu menewaskan 30 tentara Thailand. Saat tembak-menembak terjadi, para penduduk desa di sekitar wilayah perbatasan mengungsi ke wilayah negara masing- masing.

Menurut Somsak Suwansujarit, Gubernur Provinsi Sri Sa Ket, sekitar 8.000 warga Th ailand mengungsi saat tembakmenembak terjadi pada Jumat (4/2). Namun, ia menyatakan bahwa orang-orang itu, pada Minggu (6/2), telah kembali ke rumah mereka masing-masing. Hubungan antara Thailand dan Kamboja memburuk sejak Kuil Preah Vihear ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Juli 2008 lalu.

Pengadilan Internasional di Den Haag, Belanda, sebenarnya telah memutuskan pada 1962 bahwa Provinsi Preah Vihear, tempat kuil itu berada, merupakan wilayah Kamboja. Meskipun demikian, Thailand masih mengklaim area seluas 4,6 kilometer persegi yang berada di sekitar kuil itu sebagai wilayahnya. 



Koran Jakarta

0 komentar:

Post a Comment