Clock By Blog Tips

Tuesday, March 27, 2012

Inilah Senjata Baru AS Hadapi Dominasi China


Beijing - Amerika Serikat (AS) kini mencoba merangkul China melalui kebijakan ekspor produk hi-tech AS ke China. Kebijakan ini diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi AS, sekaligus mengangkat citra Presiden Barack Obama yang tengah terpuruk.

Pemerintah China menyambut baik minat Washington itu. “Kita menyambut baik langkah ini, sebagai bukti penerapan perdagangan yang menguntungkan kedua negara. Kita berharap langkah ini memperkuat investasi yang berkelanjutan, stabil dan sehat dalam perdagangan bilateral,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei Rabu (21/3/2012).

Sebanyak 41 dari 141 item produk berteknologi tinggi akan mendapat persetujuan untuk masuk pasar China. Hal itu ditegaskan Duta Besar AS di Beijing Gary Locke, Senin (19/3/2012) ketika menghadiri perayaan memperingati ulang tahun komunike Shanghai antara AS dan China ke-40.

“Sebagai hasil kerja bersama kita, AS telah menyetujui 46 item produk teknologi tinggi sudah siap diekspor ke China, dan beberapa di antaranya tak perlu lisensi sama sekali,” kata Locke yang juga keturunan China itu kepada koran China Daily.

AS sendiri saat ini sudah lebih lunak memproteksi produk-produk hi-tech dan melakukan reformasi besar-besaran serta menyederhanakan proses untuk memudahkan lebih banyak produk-produk hi-tech bisa diekspor ke China. Pada Mei mendatang, kedubes AS akan membawa rombongan perusahaan-perusahaan AS ke Shanghai bertemu dengan perusahaan-perusahaan China yang tertarik membeli barang-barang hi-tech.
Kebijakan China boleh mengimpor produk-produk hi-tech mencuat berbarengan dengan Presiden Obama yang siap-siap bertarung dengan calon presiden Republik. Kebijakan ini diyakini mampu melambungkan persoalan-persoalan ekonomi dan mengangkat citra Obama.

“Ketika tingkat investasi dan konsumsi domestik melemah dan tidak ada industri yang mencolok berkembang yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, satu-satunya cara pemerintah AS membalik ekonominya adalah mendorong ekspor,” kata Ni.

AS secara tradisional memiliki pasar ekspor utama di dunia yakni Eropa, Timur Tengah dan Asia. Ketika Eropa masih lesu karena krisis dan Timur Tengah masih sibuk saling tembak, maka Asia menjadi sasaran ekspor AS untuk memulihkan perekomian AS juga juga tengah lesu. 


Sumber : Inilah

0 komentar:

Post a Comment