Clock By Blog Tips

Monday, December 13, 2010

"Agen Mossad, CIA, MI6 Dalangi Pembunuhan Ilmuwan Iran"

Kepala negosiator Iran, Saeed Jalili berbicara dengan foto ilmuwan nuklir Iran yang terbunuh, Dr. Majid Shahriari, nampak di depannya dalam konferensi pers yang digelar di Jenewa pada 7 Desember 2010. (Foto: Getty Images)
Kepala negosiator Iran, Saeed Jalili berbicara dengan foto ilmuwan nuklir Iran yang terbunuh, Dr. Majid Shahriari, nampak di depannya dalam konferensi pers yang digelar di Jenewa pada 7 Desember 2010. (Foto: Getty Images)


TEHERAN  – Menteri Dalam Negeri Iran telah menuduh agen intelijen Israel, AS dan Inggris atas keterlibatan dalam serangan teroris pada dua ilmuwan nuklir Iran.

Agen-agen yang tertangkap mengakui bahwa mereke menerima perlengkapan dan pelatihan dari Mossad, CIA, dan MI6, Menteri Dalam Negeri Iran, Mostafa Mohammad Najjar mengatakan di Teheran pada Sabtu (11/12) waktu setempat.
Ia juga berjanji bahwa pasukan keamanan negara tersebut akan melacak dan mengejar para pemimin lingkaran serangan tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa Menteri Dalam Negeri telah memerintahkan untuk mengambil langkah-langkah khusus untuk menyediakan perlindungan untuk kaum elit dan ilmuwan, menambahkan bahwa penyelidikan tersebut akan berlanjut untuk pelaku kejahatan utama serangan teroris yang tertangkap.
Serangan tersebut datang setelah kawat-kawat diplomatik yang website pembocor rahasia WikiLeaks rilis pada Minggu yang mengungkap raja Arab Saudi "berulang kali" mendesak Washington untuk mengambil tindakan militer terhadap  program nuklir Tehran.

Pimpinan kepolisian Teheran, Hossein Sajedi-nia mengatakan bahwa para pria mengendarai sepeda motor menempelkan bom di jendela mobil-mobil para ilmuwan di bagian-bagan yang berbeda di ibu kota ketika mereka sedang berada dalam perjalanan menuju tempat kerja mereka. Bom-bom tersebut meledak beberapa jam kemudian.

"Setelah serangan tersebut, sebuah pertemuan darurat didadakan di Kementerian  Dalam negeri dengan perwakilan dari organisasi keamanan dan intelijen dan Presiden Mahmoud Ahmadinejad memerintahkan kementerian tersebut untuk menjaga keamanan nyawa-nyawa para ilmuwan negera tersebut," ia mengatakan.

Presiden Ahmadinejad juga mengeluarkan perintah khusus mengenai hal ini, Najjar mencatatkan, tanpa menguraikan lebih lanjut.
Pada 29 November, teroris meledakkan bom yang terpasang di kendaraan Dr. Majid Shahriari dan Profesor Fereydoun Abbasi, dua profesor dari Universitas Shahid Behesthi di Tehran, di lokasi yang berbeda.

Shahriari terbunuh dengan segera. Abbasi dan istrinya mengalami cidera ringan dan dikeluarkan dari rumash sakit beberapa saat kemudian.
Pada Jum'at (10/12) waktu setempat, duta besar Iran untuk PBB, Mohammad Khazaei, mengkritisi PBB untuk kediamannya atas insiden tersebut.

Khazaei menulis sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, Majelis UmumPresiden Joseph Deiss, dan Presiden Dewan Keamanan PBB Susan Rice, mengutuk  serangan teroris yang "tidak berkemanusiaan pada dua ilmuwan nuklir tersebut.

Pada awal Desember, Pimpinan Deputi Kehakiman Seyyed Ebrahim Raeisi mengatakan bahwa bukti tersebut atas dasar  keterlibatan agen intelijen Israel dalam serangan tersebut.

Raeisi juga mengatakan bahwa beberapa elemen yang terhubun dengan Israel yang beroperasi di dalam negara yang telah melaksanakan "operasi inteijen dan identifikasi" untuk membuka jalan untuk pembunuhan akedemisi Iran. 
 
suara media
 

0 komentar:

Post a Comment