Rusia berniat membuka kembali tiga pangkalan militer di kawasan Artik
dekat Kutub Utara, yang sudah ditutup sejak akhir Perang Dingin.
Pembukaan pangkalan itu terkait persaingan merebutkan kekayaan alam di
kawasan kutub dengan Kanada dan Amerika Serikat.
"Kami akan mulai
membuka kembali pangkalan-pangkalan udara di kepulauan Novaya Zemlya dan
di Naryan-Mar pada musim panas ini," ungkap Mayor Jenderal Igor
Makushev, komandan satuan penerbangan Distrik Militer Barat, 31 Mei
2012, seperti dikutip majalah pertahanan IHS Jane's Defence Weekly edisi 13 Juni 2012.
Dua
pangkalan tersebut pada era Perang Dingin menjadi basis operasi
pesawat-pesawat tempur dan pengebom jarak jauh Uni Soviet. Baik
pangkalan udara Rogachevo di Novaya Zemlya maupun Naryan-Mar di provinsi
Nenets dekat Laut Barents, sama-sama memiliki landasan pacu beton
sepanjang 2.500 meter.
Sementara pangkalan ketiga, yakni di Ostrov
Greem-Bell (Pulau Graham Bell) yang terletak di pedalaman Artik
memiliki landasan pacu sepanjang 2.100 meter dari permukaan es yang
dipadatkan. Dulunya, ada pesawat-pesawat tempur yang ditempatkan di
sana.
Nantinya tiga pangkalan itu tak akan menjadi basis pangkalan
tetap pesawat tempur atau pengebom. Akan ada staf yang ditempatkan
permanen di sana, tetapi fungsi pangkalan itu hanya untuk penerbangan
latihan dan kalibrasi.
Pembukaan tiga pangkalan militer era Perang
Dingin ini lebih bermakna simbolis untuk menunjukkan keseriusan Rusia
dalam perselisihan soal siapa yang berhak menggali kekayaan alam di
kawasan Artik. Pangkalan ini juga penting untuk menerbangkan
pesawat-pesawat dalam misi pengawasan Rute Laut Utara, yakni rute
kapal-kapal dagang melalui kawasan kutub yang dimungkinkan setelah
sebagian es mencair akibat pemanasan global.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Post a Comment