Kim Jong Un |
Kekhawatiran akan ketidaksiapan Kim Jong Un memimpin Korea Utara karena usia yang masih muda dan belum lama mendapat pengaderan dari ayahnya perlahan mulai ditepis. Salah satunya laporan bahwa Jong Un mengeluarkan perintah militer pertamanya sebelum kematian ayahnya diumumkan. Hal ini menandakan bahwa ia telah menguasai angkatan bersenjata.
Dalam laporan yang dipublikasikan Rabu (21/12/2011), Jong Un memerintahkan seluruh kesatuan menghentikan latihan-latihan di lapangan dan latihan lainnya untuk kembali ke pangkalan-pangkalan mereka. Demikian sebut kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip pernyataan satu sumber senior pemerintah Seoul.
"Ini adalah bukti jelas dan kuat bahwa Kim Jong Un telah menguasai sepenuhnya militer," kata laporan tersebut.
Komentar-komentar oleh kepala Badan Intelijen Nasional Korsel agaknya mendukung sumber Yonhap itu. Won Sei Hoon mengemukakan kepada parlemen, Selasa, bahwa satu kesatuan Korut menguji coba dua rudal jarak pendek di pantai timurnya sebelum Senin petang. Tetapi, mereka membatalkan rencana mereka untuk meluncurkan rudal-rudal lagi pada petang hari dan kembali ke pangkalan, kata Won.
Jong Un menjadi Wakil Ketua Komisi Militer Pusat partai yang berkuasa dan diangkat menjadi jenderal bintang empat pada September tahun lalu, saat ayahnya mempersiapkan dia bagi suksesi.
Angkatan bersenjata reguler negara itu berjumlah 1,19 juta personel dan rezim itu memiliki kebijakan Songun (militer paling diutamakan) yang memprioritaskan keperluan militer ketimbang para warga sipil.
Angkatan bersenjata reguler negara itu berjumlah 1,19 juta personel dan rezim itu memiliki kebijakan Songun (militer paling diutamakan) yang memprioritaskan keperluan militer ketimbang para warga sipil.
Para pejabat lainnya yang dikutip Yonhap mengatakan tidak ada kegiatan yang luar biasa di daerah-daerah perbatasan Korut, tetapi pasukan lebih banyak ditempatkan di Daerah Keamanan Gabungan sekitar desa perbatasan Panmunjom. Seorang pejabat intelijen mengatakan, Korut mungkin sedang berusaha mencegah upaya pembelotan selama transisi kepemimpinan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il meninggal dunia pada Sabtu (17/12/2011) saat melakukan perjalanan dengan kereta api, tetapi kematiannya baru diumumkan dua hari kemudian. Media pemerintah dan militer langsung mengeluarkan seruan agar rakyat patuh kepada anaknya, Kim Jong Un, pascakematian pemimpin mereka.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Post a Comment