Clock By Blog Tips

Thursday, December 22, 2011

Instalasi Misil AS bak Anaconda Bagi Rusia


Rusia mengkritisi sistem pertahanan misil Eropa yang digagas Amerika Serikat (AS) dengan mengatakan, misil itu mengelilingi Rusia bagai seekor ular anaconda.

"AS tampak melilit Rusia dengan instalasi misil itu seperti seekor ular anaconda," ujar utusan Rusia untuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) Dmitry Rogozin, seperti dikutip RT, ...Selasa (20/12/2011).

Rusia juga mengancam akan keluar dari perjanjian pengurangan senjata nuklir dengan Amerika Serikat (AS) bila Paman Sam tetap tidak merubah pendiriannya dalam masalah sistem pertahanan misil di Eropa.

Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (START) adalah perjanjian yang ditandatangani oleh AS dan Rusia untuk mengontrol jumlah persenjataan, pertahanan misil, keamanan global dan lainnya. Perjanjian ini ditandatangani oleh AS pada awal 2011 ini.

"Sangat tidak bijaksana bila kami tetap mengurangi persenjataan, sementara itu misil-misil AS dan NATO tampak memenuhi Eropa, hal ini akan merenggangkan konsep stabilitas regional," ujar Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.

"Rusia tidak terburu-buru dalam setiap keputusannya. Namun, bila situasi di wilayah ini semakin memburuk, Rusia akan mempertimbangkan diri untuk menarik diri dari perjanjian START, kami pun tidak melihat adanya perubahan dari sikap AS," tandasnya.

NATO sudah menjelaskan, bahwasannya misil-misilnya ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman yang muncul dari Iran. Namun, Rusia masih meminta agar adanya jaminan dari AS dan NATO.

Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan, Rusia membuang-buang uang dengan menempatkan misilnya di perbatasan Eropa karena Rusia memerangi musuh yang dibuat-buat.

Selain menempatkan misil-misilnya, Rusia juga mengaktifkan radar di wilayah Kaliningrad, yang berbatasan dengan Polandia. Radar itu sanggup untuk mendeteksi seluruh ancaman misil dari wilayah Eropa.
 
 
 

0 komentar:

Post a Comment