Angkatan Laut (AL) Israel mengaktifkan kapal bermuatan senjata rudal untuk menjaga keamanan dari ladang minyak lepas pantai yang diklaim milik mereka. Pemerintah Israel mengonfirmasi jam operasional kapal rudal tersebut di wilayah ladang minyak tersebut.
Wilayah pengeboran itu sebenarnya berada di luar perairan teritorial Israel, yaitu 12 mil laut dari daratan. Namun Israel mengklaim bahwa ladang minyak tersebut masuk dalam zona ekonomi ekslusif miliknya yang membentang hingga 70 mil laut lepas pantai. "Wilayah 'perairan ekonomi' itu strategis dan akan mengancaman pasokan energi Israel bila tidak segera diamankan,” kata kata perwira senior AL Israel kepada Haaretz, Senin (9/1).
Menurutnya, wilayah ini sangat rentan dan bisa menjadi sasaran empuk bagi gerakan bersenjata di wilayah Timur Tengah. Karena itu, AL Israel telah memutuskan untuk menambah dua kapal rudal dalam beberapa tahun ke depan di wilayah tersebut. AL Israel akan berpatroli di tiga ladang gas alam yang diklaim miliknya, yaitu Tamar, Leviathan, dan Tethys Yam. Ketiganya termasuk dalam pembangunan anjungan pengeboran minyak Israel di masa depan.
Menurutnya, wilayah ini sangat rentan dan bisa menjadi sasaran empuk bagi gerakan bersenjata di wilayah Timur Tengah. Karena itu, AL Israel telah memutuskan untuk menambah dua kapal rudal dalam beberapa tahun ke depan di wilayah tersebut. AL Israel akan berpatroli di tiga ladang gas alam yang diklaim miliknya, yaitu Tamar, Leviathan, dan Tethys Yam. Ketiganya termasuk dalam pembangunan anjungan pengeboran minyak Israel di masa depan.
Sumber : theglobal-review
0 komentar:
Post a Comment