Clock By Blog Tips

Tuesday, November 29, 2011

Thailand dan Kamboja Siap Tarik Pasukan


Bangkok - Pertemuan Komite Perbatasan Umum (GBC) Thailand-Kamboja akan diadakan Desember di Kamboja untuk membahas lebih lanjut secara rinci penarikan militer dari sepanjang perbatasan kedua negara.
Media milik negara Thailand MCOT mengutip Menteri Pertahanan Jenderal Yutthasak Sasiprapa, Senin (28/11) mengatakan, pemerintah Thailand terkait sedang menunggu konfirmasi Phnom Penh untuk rincian pembicaraan itu, kata Jenderal Yutthasak.

Rincian pembahasan yang akan dibawa delegasi Thailand untuk dibahas sudah disetujui oleh DPR, seperti yang dipersyaratkan oleh Pasal 190 UUD 2007, katanya menambahkan.

Maret setelah bentrokan mematikan di sepanjang perbatasan kedua negara, Kamboja meminta Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag untuk mempertimbangkan kembali vonis 1962 dan untuk mengeluarkan tindakan sementara selama reinterpretasi tersebut.

Pengadilan pada 18 Juli memerintahkan Thailand dan Kamboja untuk menarik pasukan mereka dari zona baru yang didefinisikan demiliterisasi di daerah yang disengketakan di sekitar Kuil kuno Preah Vihear.

Bangkok dan Phnom Penh sebelumnya telah sepakat untuk mengikuti perintah ICJ dan akan menggunakan GBC sebagai platform untuk mempertimbangkan rincian dalam melaksanakan perintah pengadilan.

Kedua negara tetangga berbagi perbatasan bersama sekitar 800 kilometer tapi demarkasi tidak pernah sepenuhnya selesai.
 
Candi abad ke-11 Preah Vihear telah menjadi subyek sengketa perbatasan selama beberapa dekade.

Meskipun ICJ memberikan kuil Hindu itu kepada Kamboja pada tahun 1962, sengketa wilayah yang berdekatan dengan candi belum pernah dipecahkan.

Pengakuan kuil itu sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2008 menyulut ketegangan antara kedua negara, sehingga melibatkan militer kedua negara dalam pertempuran-pertempuran sporadis.

Bentrokan mematikan terbaru pada 4-7 Februari dan 22-28 April, 2011, ketika kedua negara saling menembak dan pemboman, menyebabkan hilangnya nyawa sejumlah penduduk sipil dan tentara di kedua pihak serta evakuasi besar-besaran wargadi sepan jang perbatasan.



Sumber : Analisa


0 komentar:

Post a Comment