Clock By Blog Tips

Tuesday, November 29, 2011

BIN Tak Khawatir Pangkalan Militer AS di Darwin

Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) yakin pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di salah satu negara bagian Australia, Darwin, tidak mengganggu konstelasi politik dan keamanan di Tanah Air.

Kerena itu, menurut Kepala BIN Letjen Marciano Norman, pemerintah tetap akan menghargai keputusan AS membangun pangkalan militer yang hanya berjarak 820 kilometer dari Papua itu.

"Presiden telah menyampaikan pandangan bahwa kita harus menghormati keputusan tersebut, dan kita juga harus berpikir positif bahwa itu adalah untuk kepentingan kemanusiaan dan bermanfaat dalam menanggulangi bencana," ujar Marciano kepada wartawan sebelum Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2011).

Pihaknya mengaku juga tidak khawatir dengan pasukan AS bersenjata lengkap berada di perairan Australia. Dia menilai pangkalan militer itu tidak akan mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kalau presiden sudah bilang seperti itu, kita harus yakin itu tidak akan mengganggu NKRI," kata dia.

Kekhawatiran akan ancaman stabilitas keamanan ini muncul lantaran pembangunan pangkalan militer AS di Darwin bertepatan dengan gejolak di Papua, yang juga bertepatan serta serangkaian protes yang dilakukan buruh PT Freeport Indonesia.

Pembangunan pangkalan militer ini juga ditengarai sebagai sarana untuk memantau kondisi Papua, dimana terdapat perusahaan tambang milik Amerika yang mengeksploitasi sumber daya alam di Papua.



Sumber : Okezone

0 komentar:

Post a Comment