Clock By Blog Tips

Tuesday, November 15, 2011

Militer Rusia memborong raket bulutangkis

Presiden Medvedev mendesak bulutangkis menjadi olahraga wajib di Rusia.

Rusia tampaknya serius memasyarakatkan cabang olahraga bulutangkis. Setelah Presiden Dmitry Medvedev memuji olahraga ini melalui blognya, kini Departemen Pertahanan akan membeli 10.000 raket dan puluhan ribu kok.

Harian Rusia Izvestia memberitakan Departemen Pertahanan juga akan membangun prasarana berupa gedung-gedung olahraga agar bulutangkis bisa dimainkan sepanjang musim.

"Dalam permainan bulutangkis pergerakan otot sama dengan tindakan melempar pisau, granat, dan senjata militer lain. Cabang olahraga ini baik untuk semua orang tidak terkecuali para prajurit," kata Kolonel Alexander Schepeleva, kepala pelatihan fisik Dephan Rusia, seperti dikutip Izvestia.


Secara khusus Kolonel Schepeleva menjelaskan bulutangkis sangat ideal bagi para penembak jitu.

Mengamati pergerakan kok, kata Schepeleva, akan meningkatkan kekuatan otot mata, menyehatkan jantung, dan mengefektifkan reaksi tubuh.

Namun tidak semua pihak mendukung inisiatif ini. Salah seorang pakar mengatakan bulutangkis adalah pilihan yang aneh.

Analis militer Alexander Khramchikhin mengatakan bulutangkis tidak cocok untuk para tentara.
"Ini bukan olahraga tim. Tidak terlalu atletis maupun cepat. Ini hanya cocok untuk menghilangkan stress," katanya.

 Pengamat lain mengatakan dana pembelian peralatan bulutangkis sebaiknya dialokasikan untuk latihan yang benar-benar meningkatkan kemampuan tentara seperti menembak misalnya. Namun sepertinya keputusan pemerintah telah bulat.

Presiden Medvedev bahkan mengatakan bulutangkis akan diusulkan sebagai olahraga wajib di berbagai sekolah di seluruh Rusia.


Badminton berguna untuk melatih ketrampilan penembak jitu
Bulu tangkis ternyata bukan sekadar permainan ataupun olahraga memukul kok. Di Rusia, olahraga ini diyakini dapat melatih otot-otot prajurit di medan perang. Benarkah?

Mengutip surat kabar Izvestiya di Rusia, situs Guardian di Inggris melaporkan bahwa baru-baru ini Kementerian Pertahanan Rusia berencana membeli 10.000 raket dan ribuan kok untuk para tentara. 

Gerakan-gerakan dalam badminton diyakini dapat melatih keterampilan prajurit dalam menggunakan senjata.

"Otot-otot yang digunakan selama bermain bulu tangkis sama seperti yang digunakan ketika melemparkan granat, pisau, dan benda-benda lainnya. Itu sebabnya olahraga ini sangat berguna untuk semua prajurit tanpa kecuali," kata Kolonel Alexander Shchepelev selaku Kepala Departemen Persiapan Fisik Kementerian Pertahanan Rusia.

Tidak hanya itu, kata Shchepelev, badminton juga sangat berguna untuk melatih keterampilan penembak jitu. Pasalnya, ketika mengikuti pergerakan kok, otot-otot mata akan terangsang, sistem kardiovaskular juga semakin kuat, serta melatih reaksi cepat para prajurit. Olahraga badminton diyakini sebagai olahraga tercepat di antara olahraga lain yang menggunakan raket, seperti squash dan tenis.

Meski demikian, berita dari koran Izvestiya itu segera dibantah oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Kementerian juga menyebut bahwa kalimat yang menyebutkan bahwa badminton "mulai diwajibkan untuk dipelajari" oleh penembak jitu merupakan opini wartawan.

"Bulu tangkis bukan olahraga terapan militer dalam angkatan bersenjata Rusia, dan perkembangannya tidak termasuk dalam program pelatihan fisik untuk personel militer," sanggah Kementerian Pertahanan Rusia.

Penulis berita tersebut, Denis Telmanov, bersikukuh bahwa apa yang ditulisnya itu benar adanya. Ia berpendapat, Kementerian Pertahanan merupakan lembaga yang sangat tertutup dan selalu membantah setiap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh kementerian. Telmanov bahkan telah mengonfirmasi berita itu kepada dua narasumber.



Sumber : KompasBBC Indonesia

0 komentar:

Post a Comment