Kuta - Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan International Military Testing Association (IMTA) Conference ke 53 dan International Military Leadership Association (IMLA) ke-7 tahun, di Kuta, Bali.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Selasa (1/11), seusai membuka konferensi Konferensi Asosiasi Pengujian Militer Internasional, mengatakan, penyelenggaraan koferensi tersebut merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia.
"Indonesia baru bergabung beberapa waktu yang lalu yakni pada tahun 2008, dan ini merupakan kehormatan bagi psikologi Angkatan Darat untuk menyelenggrakan event ini di Bali, dan kami dipercaya sebagai penyelenggara kegiatan yang ke 53 tahun dan IMLA ke-7 tahun," ujarnya.
Jenderal TNI Pramono Edhi mengatakan, dengan bergabungnya militer Indonesia dalam kofenrensi tersebut dirasakan banyak manfaat yang diperoleh. "Banyak hal yang kami dapatkan, tadi sudah saya sampaikan mungkin ada teknik-teknik baru untuk melakukan pemeriksaan atau kunci-kunci baru, untuk mengetahui sifat-sifat manusia yang selalu berkembang," ujarnya.
Koferensi internasional yang diikuti oleh 22 negara itu diharapkan dapat memperoleh pengetahuan baru yang bisa menentukan karya perjalanan seorang militer secara tepat sesuai dengan sifat pribadinya.
"Selain itu, pertemuan ini untuk meningkatkan hubungan antara lembaga-lembaga psikologi militer, dan juga untuk membahas perkembangan lingkungan strategis dan tantangan, bersama dengan isu-isu lain dalam kaitannya dengan ilmu psikologi," katanya.
Menurut dia, peran psikologi sebagai ilmu terapan di lingkungan militer sangat signifikan sehingga memiliki spektrum luas, mencakup semua wilayah dan banyak aspek kehidupan.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Selasa (1/11), seusai membuka konferensi Konferensi Asosiasi Pengujian Militer Internasional, mengatakan, penyelenggaraan koferensi tersebut merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia.
"Indonesia baru bergabung beberapa waktu yang lalu yakni pada tahun 2008, dan ini merupakan kehormatan bagi psikologi Angkatan Darat untuk menyelenggrakan event ini di Bali, dan kami dipercaya sebagai penyelenggara kegiatan yang ke 53 tahun dan IMLA ke-7 tahun," ujarnya.
Jenderal TNI Pramono Edhi mengatakan, dengan bergabungnya militer Indonesia dalam kofenrensi tersebut dirasakan banyak manfaat yang diperoleh. "Banyak hal yang kami dapatkan, tadi sudah saya sampaikan mungkin ada teknik-teknik baru untuk melakukan pemeriksaan atau kunci-kunci baru, untuk mengetahui sifat-sifat manusia yang selalu berkembang," ujarnya.
Koferensi internasional yang diikuti oleh 22 negara itu diharapkan dapat memperoleh pengetahuan baru yang bisa menentukan karya perjalanan seorang militer secara tepat sesuai dengan sifat pribadinya.
"Selain itu, pertemuan ini untuk meningkatkan hubungan antara lembaga-lembaga psikologi militer, dan juga untuk membahas perkembangan lingkungan strategis dan tantangan, bersama dengan isu-isu lain dalam kaitannya dengan ilmu psikologi," katanya.
Menurut dia, peran psikologi sebagai ilmu terapan di lingkungan militer sangat signifikan sehingga memiliki spektrum luas, mencakup semua wilayah dan banyak aspek kehidupan.
Sumber : Suara Karya
0 komentar:
Post a Comment