Clock By Blog Tips

Tuesday, November 29, 2011

Militer AS: Kami Rentan Diserang Hacker

Jenderal Martin Dempsey

Pejabat tinggi militer AS mengungkapkan bahwa negaranya rentan jadi target serangan di dunia maya, yang dikenal dengan istilah cyber attack. AS pun merasa perlu untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dalam jaringan (online).

Pernyataan itu dilontarkan Jenderal Martin Dempsey, Ketua Gabungan Kepala Staf Militer AS. Itu merupakan pernyataan terkini dari para pejabat AS mengenai pentingnya meningkatkan kesiagaan atas ancaman baru di dunia maya saat Departemen Pertahanan harus menghadapi pengurangan anggaran pemerintah.

"Kami kehilangan banyak hak properti intelektual. Kami setiap hari terus diserang. Ini akan membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah," kata Dempsey dalam sebuah forum di London, Inggris, 28 November 2011 yang dikutip kantor berita Reuters.

Itu adalah pidato resmi pertama bagi Dempsey sejak menjabat sebagai Ketua Gabungan Kepala Staf Militer AS September lalu.

Serangan dalam jejaring lewat internet itu telah menyerang sejumlah perusahaan besar Amerika, seperti Google Inc., bursa saham Nasdaq, Lockheed Martin Corp., dan RSA. Aksi para hacker itulah yang telah membuat risau pemerintah dan militer AS karena para target serangan merupakan rekanan mereka dalam proyek-proyek strategis.

Laporan dari kalangan intelijen AS awal November ini mencurigai para peretas (hacker) asal China dan Rusia sebagai yang paling aktif mengganggu jaringan komputer AS untuk mencuri rahasia dagang dan teknologi.

Namun, AS khawatir bahwa masalah yang ditimbulkan para hacker bukan sekadar curi data, melainkan juga bisa menularkan virus komputer. Padahal, sejumlah sektor bisnis dan layanan pemerintah hingga instalasi strategis dan militer di AS sudah mengandalkan sistem komputer.

Iran pun sudah merasakan gangguan yang berbahaya dari para hacker. Baru-baru ini muncul virus Stuxnet yang menyabotase fasilitas pengolahan nuklir di Iran.



Sumber : VivaNews

0 komentar:

Post a Comment