Clock By Blog Tips

Monday, November 28, 2011

Amerika Serikat Ajak Negara Teluk Terlibat Perang dengan Iran


Pemerintahan Obama juga tengah melobi negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk, yakni Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman untuk bekerjasama melawan Iran.

Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan berencana memperkuat keberadaan militernya di wilayah Teluk setelah penarikan pasukannya dari Irak. Langkah tersebut bisa mencakup penempatan pasukan tempur baru di Kuwait yang mampu merespons ambruknya keamanan di Irak ataupun konfrontasi militer dengan Iran.

Hal tersebut diberitakan surat kabar terkemuka AS, The New York Times dan dilansir kantor berita AFP, Senin (31/10/2011) yang mengutip pejabat-pejabat dan diplomat yang tidak disebutkan namanya.

Belum lama ini Presiden AS Barack Obama mengumumkan bahwa seluruh pasukan AS akan ditarik dari Irak pada akhir tahun ini.

Menurut The Times, setelah gagal mendesak Gedung Putih dan pemerintah Irak untuk mengizinkan sebanyak 20 ribu pasukan AS tetap berada di Irak setelah tahun 2011, Pentagon kini tengah menyusun sebuah alternatif.

Menurut media AS tersebut, selain bernego soal mempertahankan keberadaan pasukan tempur darat di Kuwait, pemerintah AS saat ini akan mengirimkan lebih banyak kapal-kapal perang Angkatan Laut melalui perairan internasional di wilayah Teluk.

Pemerintahan Obama juga tengah melobi negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk, yakni Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman untuk bekerjasama melawan Iran.

Hingga saat ini pemerintah AS menjalin hubungan militer bilateral yang mesrah dengan masing-masing negara tersebut, dan kini saatnya negara-negara Arab tersebut membantu Amerika Serikat terlibat perang membantu sang tuan melawan Iran.

Sebelumnya dikabarkan, Amerika Serikat  tengah menjual bom penghancur bunker dan beberapa bom ke negara di kawasan teluk untuk mengimbangi kekuatan Iran. Beberapa media melaporkan jika penjualan bom itu untuk mengantisipasi balasan Iran jika serangan AS-Israel ke Iran dilancarkan.

AS menjual bom penghancur bunker ke Uni Emirat Arab (UEA) dan bom ini dinilai akan memperkuat Angkatan Udara UEA dan AS di kawasan. Bom penghancur bunker itu dapat menghancurkan target yang berada di bawah tanah, seperti halnya terowongan persembunyian atau gudang senjata rahasia. Demikian seperti diberitakan Wall Street Journal, Jumat (11/11/2011).



Sumber : Islamtimes


0 komentar:

Post a Comment