Thaksin Shinawatra |
Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra memperingatkan adiknya, Yingluck Shinawatra, akan ancaman kudeta oleh militer. Thaksin mengatakan para pemimpin militer ini adalah orang-orang yang haus akan kekuasaan.
Seperti dilansir dari laman Bangkok Post, Selasa 18 Oktober 2011, Thaksin menyampaikan hal ini dari tempat persembunyiannya di Dubai. Dia mengatakan bahwa komunitas internasional tidak akan pernah menerima penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh militer.
"Mereka yang kecanduan yaba (narkotika) akan melakukan apapun untuk mendapatkan pil. Sama seperti mereka yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan kekuasaan," kata Thaksin.
Kudeta militer pernah terjadi di Thailand pada 2006 ketika Thaksin berkuasa. Hal ini membuatnya turun dan memaksanya melarikan diri ke luar negeri karena takut diadili atas tuduhan korupsi. Dia mengatakan bahwa tuduhan tersebut adalah taktik politik untuk menghancurkannya.
Ancaman kudeta oleh militer dikhawatirkan juga terjadi di kepemimpinan Yingluck. Terlebih lagi setelah partai berkuasa, Pheu Thai, menyampaikan rencana amandemen Undang-undang Pertahanan Thailand.
Setelah diamandemen nanti, pemerintah memiliki wewenang untuk menunjuk para pemimpin di kemiliteran. Hal ini dinilai mengecilkan jabatan jenderal yang selama ini memiliki pengaruh besar di Thailand. Rencananya, amandemen akan dilakukan setelah Thailand melalui bencana banjir.
Untuk mencegah kudeta, kata Thaksin. demokratisasi di Thailand harus ditingkatkan. "Jika demokrasi berkembang, maka militer akan tetap berada di barak mereka," jelas Thaksin.
Dalam pernyataannya tersebut, Thaksin menyampaikan niatannya untuk kembali ke tanah air setelah lebih dari lima tahun berada di persembunyian. Dia juga membantah anggapan bahwa dia adalah otak di balik pemerintahan Yingluck.
Seperti dilansir dari laman Bangkok Post, Selasa 18 Oktober 2011, Thaksin menyampaikan hal ini dari tempat persembunyiannya di Dubai. Dia mengatakan bahwa komunitas internasional tidak akan pernah menerima penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh militer.
"Mereka yang kecanduan yaba (narkotika) akan melakukan apapun untuk mendapatkan pil. Sama seperti mereka yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan kekuasaan," kata Thaksin.
Kudeta militer pernah terjadi di Thailand pada 2006 ketika Thaksin berkuasa. Hal ini membuatnya turun dan memaksanya melarikan diri ke luar negeri karena takut diadili atas tuduhan korupsi. Dia mengatakan bahwa tuduhan tersebut adalah taktik politik untuk menghancurkannya.
Ancaman kudeta oleh militer dikhawatirkan juga terjadi di kepemimpinan Yingluck. Terlebih lagi setelah partai berkuasa, Pheu Thai, menyampaikan rencana amandemen Undang-undang Pertahanan Thailand.
Setelah diamandemen nanti, pemerintah memiliki wewenang untuk menunjuk para pemimpin di kemiliteran. Hal ini dinilai mengecilkan jabatan jenderal yang selama ini memiliki pengaruh besar di Thailand. Rencananya, amandemen akan dilakukan setelah Thailand melalui bencana banjir.
Untuk mencegah kudeta, kata Thaksin. demokratisasi di Thailand harus ditingkatkan. "Jika demokrasi berkembang, maka militer akan tetap berada di barak mereka," jelas Thaksin.
Dalam pernyataannya tersebut, Thaksin menyampaikan niatannya untuk kembali ke tanah air setelah lebih dari lima tahun berada di persembunyian. Dia juga membantah anggapan bahwa dia adalah otak di balik pemerintahan Yingluck.
Sumber : VivaNews
0 komentar:
Post a Comment