Clock By Blog Tips

Wednesday, May 9, 2012

Senjata Diselundupkan dari Lebanon ke Suriah


Perserikatan Bangsa-bangsa dalam laporannya, Selasa (8/5/2012),  menyebut terjadi penyelundupan senjata lintas perbatasan, antara Lebanon dengan Suriah.

Suriah telah berulangkali menyatakan senjata diselundupkan melewati perbatasannya dari Lebanon dan negara lain guna mempersenjatai gerilyawan yang memerangi Presiden Bashar al-Assad dalam konflik tersebut. Para diplomat Barat dan pejabat PBB menyatakan meskipun gerilyawan menerima senjata, mereka tetap saja kalah lengkap.

Aparat keamanan menewaskan sedikitnya 10 orang dalam pertempuran di seluruh Suriah pada Selasa, kata beberapa aktivis, sementara penengah internasional Kofi Annan, Palang Merah dan Liga Arab memperingatkan negara itu mulai terperosok ke dalam perang saudara.

"Berdasarkan informasi yang kami peroleh ada alasan untuk percaya ada aliran senjata pada kedua arah dari Lebanon ke Suriah dan dari Suriah ke dalam Lebanon," kata Terje Roed-Larsen, utusan khusus PBB mengenai pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan yang menyerukan perlucutan senjata anggota milisi Lebanon.

"Kami tak memiliki pengamat independen untuk ini, tapi kami melandasi laporan kami atas keterangan yang kami terima dari bermacam sumber," ia mengatakan kepada wartawan setelah memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB.

Menurut catatan penjelasan Roed-Larsen, ia memberitahu DK bahwa Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah membahas masalah pengiriman senjata lintas-perbatasan tersebut selama kunjungannya baru-baru ini ke Beirut. Ban mendesak para pejabat di Lebanon agar meningkatkan kendali perbatasan mereka.

Pemerintah Lebanon menyita sebanyak 60.000 unit amunisi yang disembunyikan di dalam dua mobil di kapal peti kemas Italia yang merapat di pelabuhan Tripoli di Lebanon utara, kata satu sumber keamanan, Selasa pagi. Tripoli menghadapi protes rutin guna mendukung aksi perlawanan terhadap Bashar, demikian laporan Reuters .

Pada akhir April, pemerintah Lebanon menyita banyak senjata yang dikirim dari Libya termasuk granat berpeluncur roket dan amunisi senjata berat dari satu kapal yang dicegat di Laut tengah. Pemilik kapal tersebut mengatakan kapal itu sedang dalam pelayaran ke Tripoli dari Lebanon.

PBB menyatakan lebih dari 9.000 orang telah tewas oleh pasukan negara, yang berusaha menggilas aksi perlawanan terhadap empat dasawarsa kekuasaan Bashar al-Assad dan dan ayahnya, Hafez al-Assad.

Apa yang berawal sebagai gerakan protes damai telah berubah jadi aksi perlawanan bersenjata terhadap pasukan Suriah. Pemerintah menyatakan pemrotes adalah teroris yang dikendalikan oleh kekuatan asing dan lebih dari 2.600 orang dari polisi serta militer telah tewas.

Penengah PBB-Liga Arab Kofi Annan mengatakan kepada Dewan Keamanan, Selasa pagi, perdamaian di Suriah tetap jauh dari jangkauan hampir satu bulan setelah gencatan senjata diumumkan.


Sumber : Kompas

Baca lainnya

0 komentar:

Post a Comment