New Delhi - Rudal balistik dari permukaan ke permukaan Agni-II India yang berkemampuan nuklir, dengan jarak serang 2000 kilometer, Jumat diuji tembak sebagai bagian dari percobaan pengguna militer di Pulau Wheeler lepas pantai Orissa.
Rudal yang dikembangkan pribumi itu ditembakkan oleh personel Komando Pasukan Strategis (SFC) Angkatan Bersenjata dari Kompleks Uji Peluncuran Terpadu IV (ITR) pada sekitar pukul 09:30 waktu setempat, kata kantor berita India PTI mengutip sumber-sumber pertahanan.
Agni-II, dikembangkan sebagai salah satu sistem senjata utama program pencegahan nuklir, sudah di bawah produksi dan telah disahkan di dalam Angkatan Bersenjata India.
Bahan bakar dua-tahap yang solid pendorong rudal Agni-II, dikembangkan oleh Laboratorium Advanced System (ASL) dan laboratorium DRDO lainnya, memiliki panjang 20 meter, dan diameter satu meter serta berat sekitar 17 ton, kata mereka.
Perangkat itu dilengkapi dengan sistem navigasi khusus untuk mencapai tingkat akurasi yang tinggi.
Sistem ini juga dilengkapi dengan tindakan pencegahan pertahanan anti-balistik.
Perangkat ini dapat diangkut baik dengan kereta api maupun jalan raya, kata mereka.
Pengujian terakhir dijadwalkan pada 29 Agustus tahun ini tapi dibatalkan, karena beberapa masalah teknis, kata sumber tersebut.
Satu percobaan pengguna dari rudal itu dilakukan pada 17 Mei tahun lalu dari pangkalan yang sama dan dinilai berhasil.
Rudal yang dikembangkan pribumi itu ditembakkan oleh personel Komando Pasukan Strategis (SFC) Angkatan Bersenjata dari Kompleks Uji Peluncuran Terpadu IV (ITR) pada sekitar pukul 09:30 waktu setempat, kata kantor berita India PTI mengutip sumber-sumber pertahanan.
Agni-II, dikembangkan sebagai salah satu sistem senjata utama program pencegahan nuklir, sudah di bawah produksi dan telah disahkan di dalam Angkatan Bersenjata India.
Bahan bakar dua-tahap yang solid pendorong rudal Agni-II, dikembangkan oleh Laboratorium Advanced System (ASL) dan laboratorium DRDO lainnya, memiliki panjang 20 meter, dan diameter satu meter serta berat sekitar 17 ton, kata mereka.
Perangkat itu dilengkapi dengan sistem navigasi khusus untuk mencapai tingkat akurasi yang tinggi.
Sistem ini juga dilengkapi dengan tindakan pencegahan pertahanan anti-balistik.
Perangkat ini dapat diangkut baik dengan kereta api maupun jalan raya, kata mereka.
Pengujian terakhir dijadwalkan pada 29 Agustus tahun ini tapi dibatalkan, karena beberapa masalah teknis, kata sumber tersebut.
Satu percobaan pengguna dari rudal itu dilakukan pada 17 Mei tahun lalu dari pangkalan yang sama dan dinilai berhasil.
Sumber : ANTARA News/IRNA-0ANA
0 komentar:
Post a Comment