Letnan Jenderal TNI Marciano Noorman |
Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal TNI Marciano Noorman bertekad meningkatkan kerja sama antarinstansi untuk memajukan fungsi-fungsi intelijen.
"Selaku Kepala BIN yang baru, saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk bersinergi dengan semua pihak, apakah itu BNPT, kepolisian, kemudian TNI, dan semuanya. Saya harus mampu membawa BIN itu lebih mempererat kerja sama," katanya setelah dilantik sebagai Kepala BIN di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kerja sama akan membuat BIN menjadi lebih kuat, sehingga badan itu bisa berkontribusi dalam menciptakan keamanan negara.
Marciano menegaskan, BIN akan bekerja secara menyeluruh. BIN tidak hanya akan berusaha menumpas terorisme.
"Kita harus mempelajari dari semua bidang, apakah itu permasalahan ekonomi, apakah itu permasalahan teror, apakah masalah separatis dan lain sebagainya, itu kita cari," paparnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto mengatakan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI Marciano Noorman yang baru saja dilantik harus memperbaiki intelijen dengan mengoordinasikan fungsi-fungsi intelijen yang ada.
"Yang menjadi tugas Kepala BIN yang baru, mengoordinasikan fungsi intelijen dengan baik," katanya setelah menghadiri acara pelantikan menteri baru di Istana Negara.
Djoko menegaskan, BIN harus semakin solid, sehingga semua kekuatan intelijen bisa bekerja sama demi kepentingan bangsa. Menurut dia, hal itu penting untuk menepis pendapat masyarakat yang menyatakan intelijen Indonesia sering "kecolongan".
Djoko Suyanto menegaskan, penunjukan Letnan Jenderal TNI Marciano Noorman sebagai Kepala BIN bukanlah bentuk dikotomi antara TNI dan Polri. Sebelumnya, BIN dipimpin oleh Jenderal Polisi (Purn) Sutanto.
"Ndak ada (dikotomi). Yang penting dia profesional," ujarnya.
Presiden juga telah melantik sebelas menteri baru dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Mereka adalah Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Pendayagunaan Apaparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, dan Menteri Lingkungan Hidup Baltazar Kambuaya.
Menteri yang bergeser posisi yaitu Jero Wacik yang menjadi Menteri ESDM, EE Mangindaan menjadi Menteri Perhubungan dan Mari Elka Pangestu menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Gusti Muhammad Hatta sebagai Menristek.
"Selaku Kepala BIN yang baru, saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk bersinergi dengan semua pihak, apakah itu BNPT, kepolisian, kemudian TNI, dan semuanya. Saya harus mampu membawa BIN itu lebih mempererat kerja sama," katanya setelah dilantik sebagai Kepala BIN di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kerja sama akan membuat BIN menjadi lebih kuat, sehingga badan itu bisa berkontribusi dalam menciptakan keamanan negara.
Marciano menegaskan, BIN akan bekerja secara menyeluruh. BIN tidak hanya akan berusaha menumpas terorisme.
"Kita harus mempelajari dari semua bidang, apakah itu permasalahan ekonomi, apakah itu permasalahan teror, apakah masalah separatis dan lain sebagainya, itu kita cari," paparnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto mengatakan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI Marciano Noorman yang baru saja dilantik harus memperbaiki intelijen dengan mengoordinasikan fungsi-fungsi intelijen yang ada.
"Yang menjadi tugas Kepala BIN yang baru, mengoordinasikan fungsi intelijen dengan baik," katanya setelah menghadiri acara pelantikan menteri baru di Istana Negara.
Djoko menegaskan, BIN harus semakin solid, sehingga semua kekuatan intelijen bisa bekerja sama demi kepentingan bangsa. Menurut dia, hal itu penting untuk menepis pendapat masyarakat yang menyatakan intelijen Indonesia sering "kecolongan".
Djoko Suyanto menegaskan, penunjukan Letnan Jenderal TNI Marciano Noorman sebagai Kepala BIN bukanlah bentuk dikotomi antara TNI dan Polri. Sebelumnya, BIN dipimpin oleh Jenderal Polisi (Purn) Sutanto.
"Ndak ada (dikotomi). Yang penting dia profesional," ujarnya.
Presiden juga telah melantik sebelas menteri baru dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Mereka adalah Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Pendayagunaan Apaparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, dan Menteri Lingkungan Hidup Baltazar Kambuaya.
Menteri yang bergeser posisi yaitu Jero Wacik yang menjadi Menteri ESDM, EE Mangindaan menjadi Menteri Perhubungan dan Mari Elka Pangestu menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Gusti Muhammad Hatta sebagai Menristek.
Sumber : Kemhan
0 komentar:
Post a Comment