Clock By Blog Tips

Friday, October 14, 2011

AS Mendesak Blokir Penjualan Senjata di Bahrain


Lima senator AS telah meminta pemerintahan Presiden AS Barack Obama untuk memblokir penjualan senjata USD 53-juta ke Bahrain di tengah tindakan keras rezim yang sedang berlangsung pada pengunjuk rasa anti-pemerintah di negara Teluk Persia.

Penjualan senjata senjata ke Bahrain "akan melemahkan kredibilitas AS" di dunia ketika rezim Al-Khalifa dengan keras menekan protes damai di negara Teluk Persia, anggota parlemen Demokrat mengatakan dalam sebuah surat kepada Menlu AS Hillary Rodham Clinton pada hari Rabu.

Para senator - Bob Casey, Ben Cardin, Ron Wyden, Dick Durbin dan Bob Menendez - juga mengutuk rezim Bahrain atas pelanggaran hak asasi manusia dan oposisinya terhadap reformasi politik.

Para anggota parlemen meminta pejabat AS menghentikan penjualan senjata ke Bahrain "sampai langkah-langkah berarti yang diambil untuk meningkatkan hak asasi manusia" di sana.

Sebelumnya pekan lalu, Wyden dan Rep Jim McGovern memperkenalkan sebuah resolusi untuk memblokir penjualan senjata ke rezim Al Khalifa, seorang sekutu kunci Amerika Serikat di Persia Teluk.

"Penjualan senjata ke sebuah rezim yang keras menekan pembangkangan sipil yang damai dan melanggar hak asasi manusia adalah bertentangan dengan tujuan-tujuan kebijakan luar negeri kita dan prinsip hak-hak dasar," kata Wyden dalam sebuah pernyataan.

"AS tidak harus menghargai sebuah rezim yang secara aktif menekan rakyatnya. Resolusi ini akan menahan penjualan senjata ke Bahrain sampai keluarga penguasa menunjukkan komitmen nyata untuk hak asasi manusia," tambahnya.

Lengan mencakup lebih dari 44 Humvees lapis baja dan 300 rudal, 50 dari yang memiliki kemampuan penghancur bunker.

Sejak pertengahan Februari, ribuan pemrotes anti pemerintah telah menggelar demonstrasi rutin di jalan-jalan Bahrain, menyerukan kepada keluarga Al Khalifa yang didukung AS untuk melepaskan kekuasaan.

Pada 14 Maret, pasukan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab tiba di Bahrain untuk membantu para penguasa dalam penindasan sheikdom mereka atas protes anti-pemerintah.

Menurut sumber setempat, puluhan orang telah tewas dan ratusan telah dengan sistematis ditangkap di negara pulau Teluk Persia.
 
 
 
Sumber : islamtimes

0 komentar:

Post a Comment