Presiden Filipina Gloria Arroyo dan Presiden AS Barrack Obama |
Kabel diplomatik yang dirilis oleh Wikileaks mengkonfirmasi bahwa pasukan keamanan yang didukung AS di Filipina telah melakukan berbagai tindak pembunuhan, penculikan, dan penahanan sewenang-wenang. Sejak tahun 2004 hingga 2010, ratusan aktivis sipil dan wartawan tewas, diculik, dan ditangkap atas tuduhan palsu oleh pemerintah Filipina, yang didukung secara ekonomi dan militer oleh AS.
Sejumlah NGO Filipina yang kritis pada pemerintahan baik dibawah rezim Marcos sampai rezim Arroyo telah menggugat terorisme negara ala Filipina itu. Gugatan itu bahkan telah termuat luas di berbagai media massa Filipina, Senin (5/8/2011). Mereka mempersoalkan tindakan brutal aparat keamanan Filipina yang didukung diam-diam oleh AS.
Pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan keamanan Filipina begitu luas sehingga mereka meraih perhatian masyarakat internasional, yang mengarah ke isolasi lebih lanjut mantan Presiden Gloria Macapagal-Arroyo – yang bertugas pada 2001-2010.
Manila adalah salah satu penerima bantuan militer AS terbesar di antara negara-negara Asia baru-baru ini meskipun negara tersebut mempunyai catatan terburuk pelanggaran hak asasi manusia dalam sejarah.
0 komentar:
Post a Comment