Clock By Blog Tips

Tuesday, December 14, 2010

17 Tank Amfibi BMP-3F Resmi Memperkuat Alutsista Korps Marinir TNI AL

Situbondo - Sebanyak 17 Unit Kendaraan Tempur (Ranpur) Tank Amfibi BMP-3F produksi Rusia  secara resmi memperkuat Alutsista Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Hal itu ditandai dengan diserahterimakannya 17 Unit (Ranpur) Tank Amfibi BMP-3F dari The Federal State Unitary Enterprise (FSUE) “Rosoboronexport” Russian kepada Kementerian Pertahanan RI, Sabtu (11/12) di Kr. Tekok Situbondo, Jawa Timur.

Penyerahan dilakukan secara simbolis berupa miniatur Tank Amfibi BMP-3F dari perwakilan FSUE “Rosoboronexport” Roman Yukop kepada Dirjen Sarana Pertahanan (Ranahan) Kemhan Laksda TNI Susilo dan dilanjutkan penyerahan Certificate of Warehouse Acceptance (COWA) dari Dirjen Ranahan Kemhan kepada FSUE “Rosoboronexport”.

Penyerahan disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kasal Laksamana TNI Soeparno, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto S.IP, MA, dan sejumlah pejabat di jajaran Kemhan, Mabes TNI dan Mabes AL. Hadir pula Ketua dan sejumlah Anggota Komisi I DPR RI serta pejabat perwakilan dari Kemenkeu dan Bappenas. Sementara itu dari pihak Rusia hadir Duta Besar dan Atase Pertahanan Rusia untuk Indonesia.

Usai diterima Kemhan, selanjutnya 17 Unit (Ranpur) Tank Amfibi BMP-3F tersebut diserahkan kepada Mabes TNI melalui penandatanganan Berita Acara Serah Terima oleh Dirjen Ranahan Kemhan dan Aslog Panglima TNI. Dari Mabes TNI kemudian diserahkan kepada TNI AL dalam hal ini diterima oleh Aslog Kasal.

17 unit tank berkemampuan amfibi buatan Rusia tersebut telah tiba di dermaga Ujung, Surabaya pada 26 November 2010. Ke-17 unit tank amfibi ini telah menjalani uji fungsi untuk memastikan seluruh peralatan dan perlengkapan tank tersebut dapat beroperasi baik. Uji fungsi tersebut dilaksanakan di Surabaya dan Pusat Latihan Tempur Marinir di Karang Tekok, Sitobondo.

Tank Amfibi BMP-3F

Tank amfibi BMP-3F yang diproduksi Rusia adalah kendaraan tempur (Ranpur) lapis baja yang sempurna dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris). Tank Amfibi BMP-3F telah disempurnakan khususnya untuk manuver di laut, dimana penambahan Snorkel (sirkulasi udara saat manuver di laut,  ruang pasukan / tempur tetap normal), dan perbaikan pada tameng di kubah untuk menahan air agar tidak masuk ruang tempur.

Tank Amfibi BMP-3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain, konstruksi (chasis) BMP-3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah perawatannya dan minim pemeliharaan. Dengan adanya beberapa penyempurnaan tersebut, BMP-3F menjadi Ranpur segala medan berat, namun juga diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik.

Tak hanya itu, Tank Amfibi BMP-3F mengaplikasi persenjataan baru (SKS Arteleri – Roket – Meriam) dengan sistem  ontrol penembakan secara otomatis dan mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak karena di BMP3F sudah menggunakan skema balok pengontrol penembakan otomatis yang baru (pola stabilizer sistem baru).

Selain itu, konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): Meriam, peluncur roket berkaliber 100mm, Canon otomatis berkaliber 30 mm dan Mitraliur berkaliber 7,62 mm. Penggabungan ini memungkinkan awak ranpur dapat memilih dengan cepat keperluan penggunaan senjata dalam situasi tempur tergantung dari sasaran yang diinginkan baik darat, laut maupun udara.

Menhan Tinjau Latihan Kesenjataan Terpadu
dan Uji Fungsi Tank Amfibi BMP-3F

 
Sebelum acara serah terima Tank Amfibi BMP-3F, Menhan dan Panglima serta rombongan terlebih dahulu telah meninjau latihan Kesenjataan Terpadu (Latsendu) dan uji Fungsi/ uji coba 17 mesin terbaru yakni Tank Amfibi BMP-3F. Dalam peninjauan latihan tersebut, Menhan dan rombongan menyaksikan sejumlah pasukan pendarat Marinir yang melakukan manuver pendaratan amfibi. Maruver melibatkan dua Kapal Perang, tank Amfibi PT 76, BTR 50 dan Kapa (Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri) serta tank terbaru BMP-3F.

Usai melihat manuver pendaratan amfibi, Menhan menaiki Tank Amfibi BMP-3F untuk melakukan peninjauan Stelling Senjata Multi Laras RM 70 Grad dan Howitzer 105 mm dan menyaksikan secara langsung uji tembak kedua mesin perang tersebut. Selanjutnya Menhan menyaksikan manuver prajurit Korps Marinir dalam latihan kesenjataan terpadu yang mengintegrasikan kekuatan infanteri, kavaleri dan bantuan tempur. Latsentu diawali dengan aksi satu tim terjun tempur dari intai amfibi marinir yang bertugas sebagai infiltrasi ke sasaran pokok musuh serta bertugas sebagai peninjauan depan untuk memandu tembakan artileri marinir.

Pasukan tersebut didukung sejumlah senjata bantuan infateri berupa mortir 81 dan 60 mm, General Purpose Machine Gun (GPMG) dan senjata Pelontar Granat. Sejumlah kesenjtaan yang dimiliki Korps Marinir seperti RM 70 Grad, Meriam 57, Howitzer 105 mm dan Ranpur BVP-2 juga melaksanakan penembakan dengan lintasan peluru. Sedangkan kavaleri Marinir melaksanakan penembakan langsung dengan Tank Amfibi PT-76 dan Bantuan tempur Korps marinir yang mendemonstrasikan pembersihan ranjau dengan Bungalor torpedo.

Terakhir Menhan dan rombongan menyaksikan pelaksanaan uji fungsi / uji coba Alutsista baru Tank Amfibi modern BMN-3F yaitu berupa penembakan dengan menggunakan  amunisi yang dimiliki tank tersebut mulai dari kaliber 7, 62, 30, 100 mm hingga Rudal Arkham.


DMC

0 komentar:

Post a Comment