Clock By Blog Tips

Friday, October 15, 2010

Militer Israel Gelar Simulasi Pengeboman Manusia

YERUSALEM TERJAJAH (Berita SuaraMedia) – Pasukan keamanan Israel meluncurkan latihan berskala besar di Yerusalem terjajah. Dalam latihan itu, juga disimulasikan operasi pengeboman manusia terhadap target-target Israel di Yerusalem. Kepolisian Israel mengatakan kepada media bahwa latihan-latihan tersebut dimulai hari Selasa pagi hingga malam hari di pinggiran Kota Yerusalem dan jalan-jalan menuju kota suci tersebut.
Program itu bertujuan untuk melakukan simulasi kejadian pengeboman manusia terhadap target-target Israel.
Sejumlah sumber keamanan memperingatkan mengenai kemungkinan pengeboman dari warga Palestina saat pembicaraan langsung antara pemerintah Palestina dan Israel dimulai. Sejumlah peringatan keamanan telah diterima terkait hal tersebut.
Pada hari Selasa, Radio Israel mengungkapkan sebuah rencana yang disusun menteri keamanan dan menteri perumahan yang menganggarkan dana jutaan shekel untuk memperkuat pasukan polisi di kawasan Gunung Zaitun di Yerusalem.
Tujuannya adalah memastikan keamanan bagi para pemukim ilegal Israel setelah sejumlah kejadian dan kerusuhan di kawasan tersebut.
Sumber tersebut menyatakan bahwa berdasarkan rencana itu, akan ditempatkan puluhan kamera dan sensor di kawasan tersebut.
Selain itu, juga akan dikerahkan pasukan untuk menjaga perbatasan sekeliling.
Media memperkirakan Menteri Keamanan Israel Yitzhak Aharonovitch akan menyetujui rencana itu dalam beberapa hari ke depan dan langsung akan menjalankannya dalam waktu empat bulan ke depan.
Radio Israel mengklaim bahwa dalam beberapa bulan terakhir, Gunung Zaitun menjadi "titik pusat penyerangan" terhadap para pemukim ilegal Israel.
Terdapat dua permukiman terluar di kawasan Gunung Zaitun yang terletak di atas bukit dan terlihat dari Kota Tua Yerusalem.
Kawasan itu dijadikan rumah bagi sekitar 150 orang pemukim fanatik Israel. Kawasan itu baru-baru ini dikembangkan dan infrastruktirnya saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
Ezziddine Al-Kawazba dari Al-Khalil (Hebron) menjadi korban jiwa terbaru di tangan pasukan keamanan Israel di kawasan yang disengketakan. Polisi Israel yang menembak mati Al-Kawazba berkilah bahwa senjatanya meletus "secara tidak sengaja" dan dia "tidak bermaksud membunuh pekerja itu."
Ahmed Tibi, seorang menteri Arab-Israel yang duduk di Knesset, mengecam penembakan itu. "Sekali lagi polisi Israel dan polisi perbatasan menembak mati seorang warga Arab dengan darah dingin. Kali ini (yang jadi korban adalah) seorang ayah berputra banyak yang berusaha masuk Yerusalem demi mendapatkan pekerjaan untuk menyambung hidup."
"Lagi-lagi dipergunakan dalih palsu yang menyatakan ada seorang warga Palestina yang berusaha merebut senjata polisi perbatasan. Akankah polisi kembali mendiamkan pembunuh ini? Akankah dia kembali mendapatkan status pahlawan karena membunuh seorang warga Arab lain?" tambahnya.
Sebelumnya, kantor berita IPS menghadiri pemakaman Sameh Sarhan dari Yerusalem Timur yang ditembak mati petugas keamanan Israel, yang mengklaim "membela diri," di luar kawasan hunian ilegal Raja David di Yerusalem Timur terjajah.
Bukti rekaman video yang didapat dari tempat kejadian perkara menunjukkan kejadian yang berlawanan dengan cerita karangan versi penjaga keamanan Israel tersebut. Tewasnya Sarhan memicu kerusuhan selama seminggu.
Pembunuhan yang terjadi di Issawiya tersebut terjadi setelah dua orang prajurit Israel dinyatakan bersalah oleh pengadilan militer Israel karena menggunakan warga Palestina sebagai perisai hidup dalam pembantaian Gaza, Desember 2008-Januari 2009, yang merenggut nyawa lebih dari 1.400 warga Palestina, sebagian besar di antaranya warga sipil. (dn/pi/ips) www.suaramedia.com

0 komentar:

Post a Comment