Clock By Blog Tips

Tuesday, June 7, 2011

China Berjanji Jaga Perdamaian dan Stabilitas Di Laut China Selatan


China pada Ahad berjanji menjaga 'perdamaian dan stabilitas' di Laut China Selatan di tengah munculnya kembali ketegangan-ketegangan diantara negara yang mengklaim kepulauan Spratly dan Paracel yang berpotensi kaya sumber daya alam.

Demikian dikatakan Menteri Pertahanan China, Liang Guanglie pada forum yang dihadiri oleh timpalannya para menteri pertahanan dari Filipina, Vietnam dan pengklaim lainnya atas kepulauan Spratly dan Paracel itu."Situasi di Laut China Selatan tetap stabil," kata Liang, menteri pertahanan pertama China yang menghadiri konferensi tahunan Singapura yang dikenal sebagai Dialog Shangri-La.

"Kebebasan navigasi di daerah ini belum pernah terhambat," katanya.China, Filipina, Taiwan, Brunei, Malaysia dan Vietnam telah meletakkan klaim yang tumpang tindih atas bagian-bagian dari wilayah, yang diyakini mengandung cadangan minyak dan gas yang besar.Filipina menuduh China pada Sabtu merusak perdamaian dan stabilitas dengan diduga mengirimkan kapal angkatan laut untuk mengintimidasi penuntut klaim saingannya.Manila mengutip insiden-insiden sejak Februari sampai Mei ketika angkatan laut China diduga menembaki para nelayan Filipina, mengintimidasi kapal eksplorasi minyak Filipina dan membuat pos-pos serta pelampung di wilayah yang diklaim Filipina di Spratly.

Pada Mei, kapal-kapal China berhadapan dengan sebuah kapal eksplorasi minyak Vietnam di perairan antara Paracels dan Spratly.Ketegangan-ketegangan baru itu Sabtu menarik peringatan oleh Amerika Serikat, yang memiliki hubungan militer kuat dengan bekas jajahannya, Filipina, bahwa sengketa teritorial bisa menimbulkan konflik bersenjata.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates, Sabtu, memperingatkan, bentrokan mungkin bisa meletus di Laut China Selatan kecuali jika negara-negara yang terlibat pertikaian di wilayah itu menerapkan satu mekanisme untuk menyelesaikan sengketa tersebut secara damai."Kecemasan meningkat. Saya kira kita harus tidak membuang waktu dalam usaha memperkuat mekanisme ini, yang telah saya bicarakan untuk menangani saling klaim wilayah di Laut China selatan itu," katanya.

Gates menyatakan khawatir bahwa tanpa adanya peraturan, tanpa pendekatan yang disepakati untuk menangani masalah-masalah ini, akan terjadi bentrokan. "Saya kira ini tidak diinginkan oleh siapapun," kata Gates dalam konferensi keamanan di Singapura.Gates menyerukan negara-negara yang terlibat sengketa menerapkan satu perjanjian tahun 2002 antara ASEAN dan China yang menetapkan satu "peraturan" yang bertujuan menyelesaikan sengketa-sengketa itu secara damai.

Ketegangan-ketegangan diplomatik meningkat pada pekan-pekan belakangan menyusul tuduhan-tuduhan bahwa China meningkatkan kegiatan di daerah itu.

Pada Jumat, Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan pihaknya mencatat tujuh insiden kurang dari empat bulan di mana kapal-kapal China memasuki apa yang dianggap Manila sebagai wilayah perairannya.
 
 
 
 
 
theglobal-review.com 

0 komentar:

Post a Comment