Para pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) mengeluarkan pernyataan menentang intervensi militer di Timur Tengah, termasuk atas Suriah dan Iran (7/6). |
Para pemimpin blok regional yang dipimpin Tiongkok dan Rusia menyuarakan
tentangan pada intervensi militer di Timur Tengah, selagi mereka
mengakhiri pertemuan puncak tahunan di Beijing hari Kamis.
Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) mengatakan dalam pernyataan pada akhir pertemuan dua-harinya bahwa organisasi itu juga menentang “pemaksaan pengalihan kekuasaan atau penggunaan sanksi-sanksi secara sepihak” di kawasan itu, yang merujuk pada Suriah dan Iran.
Tiongkok dan Rusia keduanya telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk Presiden Suriah Bashar al-Assad karena konflik di negaranya yang telah berlangsung 15 bulan. Mereka juga skeptis mengenai sanksi-sanksi baru Barat terhadap program nuklir Iran yang kontroversial.
Kelompok regional 6 negara itu, yang juga mencakup empat negara Asia Tengah, memberikan status peninjau kepada Afghanistan, dalam upaya untuk meningkatkan pengaruhnya di negara yang dilanda perang itu menjelang penarikan pasukan asing tahun 2014.
SCO juga menegaskan kembali janji mereka untuk menjalin hubungan ekonomi dan keamanan yang lebih erat dan memerangi penyelundupan narkoba, ekstremisme dan terorisme.
Organisasi itu dibentuk tahun 2001, sebagian untuk mengekang pengaruh persekutuan militer Barat NATO. Tetapi kelompok yang sering retak itu telah memperluas sasarannya untuk mencakup kerjasama ekonomi yang lebih luas.
Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) mengatakan dalam pernyataan pada akhir pertemuan dua-harinya bahwa organisasi itu juga menentang “pemaksaan pengalihan kekuasaan atau penggunaan sanksi-sanksi secara sepihak” di kawasan itu, yang merujuk pada Suriah dan Iran.
Tiongkok dan Rusia keduanya telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk Presiden Suriah Bashar al-Assad karena konflik di negaranya yang telah berlangsung 15 bulan. Mereka juga skeptis mengenai sanksi-sanksi baru Barat terhadap program nuklir Iran yang kontroversial.
Kelompok regional 6 negara itu, yang juga mencakup empat negara Asia Tengah, memberikan status peninjau kepada Afghanistan, dalam upaya untuk meningkatkan pengaruhnya di negara yang dilanda perang itu menjelang penarikan pasukan asing tahun 2014.
SCO juga menegaskan kembali janji mereka untuk menjalin hubungan ekonomi dan keamanan yang lebih erat dan memerangi penyelundupan narkoba, ekstremisme dan terorisme.
Organisasi itu dibentuk tahun 2001, sebagian untuk mengekang pengaruh persekutuan militer Barat NATO. Tetapi kelompok yang sering retak itu telah memperluas sasarannya untuk mencakup kerjasama ekonomi yang lebih luas.
Sumber : VOA
0 komentar:
Post a Comment