Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, Rusia harus segera
mengembangkan pesawat pengebom generasi baru untuk melengkapi kekuatan
udaranya. Putin mengakui proyek tersebut tak akan mudah, tetapi harus
mulai dikerjakan sesegera mungkin.
"Kita harus mengembangkan
pesawat pengebom jarak jauh PAK DA yang baru untuk memperkuat kesatuan
Penerbangan Jarak Jauh. Saya tahu proyek ini akan sangat mahal dan
rumit. Kita telah sering membahas ini dengan para menteri dan kepala
staf jenderal. Tugas ini tidak akan mudah dari sisi teknis dan sains,
tetapi kita perlu segera mulai bekerja," tandas Putin dalam rapat sektor
pertahanan di Moskwa, Kamis (14/6/2012).
PAK DA adalah sebutan
bagi proyek pesawat pengebom strategis jarak jauh Rusia yang akan
menggantikan generasi pesawat pengebom andalan saat ini, seperti Tu-160
Blackjack dan Tu-95 Bear. Sementara untuk versi pesawat tempurnya
disebut PAK FA, yang saat ini sudah sampai pada tahap uji purwarupa oleh
pabrikan pesawat tempur Sukhoi. Sebagai bagian dari pengembangan
persenjataan masa depan Rusia itu, sebuah rudal jelajah jarak jauh baru
telah dirancang khusus untuk diluncurkan dari pesawat PAK DA ini.
Putin
mengatakan, kebutuhan modernisasi persenjataan itu sangat dibutuhkan di
tingkat taktis saat ini. Saat ini, AU Rusia masih mengoperasikan
pesawat-pesawat warisan era Perang Dingin, yang terdiri atas 63 unit
Tupolev Tu-95MS dan 13 unit Tupolev Tu-160. Selain pesawat pengebom,
Putin juga mendorong pengembangan pesawat kendali dan peringatan dini
udara (AWACS) A-100 dan pesawat-pesawat tak berawak. Khusus untuk
pesawat tak berawak (UAV), Rusia telah menganggarkan dana sekitar 400
miliar rubel (Rp 116,7 triliun) selama delapan tahun ke depan. "Kita
butuh program pesawat tak berawak."
Para ahli mengatakan, ini
adalah sektor pengembangan paling penting di dunia penerbangan. "Kita
butuh berbagai tipe UAV, termasuk tipe pesawat serbu otomatis,
pengintai, dan tipe-tipe lain," tandas Putin.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Post a Comment