Clock By Blog Tips

Friday, May 4, 2012

Rusia Kembali Ancam Rudal NATO

Rusia akan memperkuat hulu ledak rudal balistiknya (REUTERS/KCNA)

Rusia kembali bersitegang dengan Amerika Serikat dan NATO. Pemicunya adalah rencana penempatan pertahanan rudal di negara-negara Eropa Tengah oleh AS dan NATO.

Sebenarnya, Rusia, AS, dan NATO telah menggelar pertemuan untuk membicarakan masalah ini sejak Kamis kemarin. Namun, Rusia mengklaim pertemuan itu hampir buntu. Sehingga, negara pewaris Uni Soviet itu memberikan peringatan keras kepada AS dan NATO.

"Keputusan untuk menggunakan kekuatan penghancur akan diambil jika situasi memburuk," ujar Kepala Staf Pertahanan Rusia, Jenderal Nikolai Makarov sebagaimana dikutip BBC.

Rusia menyebut rencana AS dan NATO itu mengancam keamanan negaranya. Makarov menambahkan, jika rudal pertahanan Eropa itu tetap dibangun, maka Rusia siap memperkuat hulu ledak pada rudal-rudal balistiknya.

Namun, AS dan NATO menyatakan rencana penempatan pertahanan rudal di Eropa Tengah ini untuk perlindungan dari kemungkinan serangan Iran dan Korea Utara. NATO juga tetap optimis pembicaraan yang digelar di Moskow itu akan memperoleh kesepakatan.

Bahkan, perwakilan NATO, Jenderal Alexander Vershbow, mengatakan kekhawatiran Rusia itu tidak berdasar. Menurutnya, sistem rudal pertahanan yang akan dibangun AS dan NATO itu tidak bisa menandingi kekuatan nuklir Rusia.

Rusia dan AS telah bersitegang soal rudal pertahanan sejak 2000--sejak ide ini pertama kali dimunculkan pada masa pemerintahan George W Bush. Pada 2008, Barack Obama yang menggantikan Bush membatalkan rencana perluasan pertahanan rudal di Polandia dan Republik Ceko.

Namun pada 2010, AS menandatangani perjanjian dengan Polandia untuk menggunakan pangkalan tua di Redzikow, wilayah dekat Pantai Baltik, sebagai basis pertahanan rudal. Rusia sendiri dimasukkan ke dalam komisi sistem radar di wilayah Baltik.




Sumber : VivaNews

0 komentar:

Post a Comment