Clock By Blog Tips

Friday, May 4, 2012

Hadapi China, Filipina Minta Alat Militer AS


Filipina meminta Amerika Serikat agar menyediakan sejumlah kapal patroli, pesawat, dan sistem radar. Permintaan ini muncul di tengah makin tingginya ketegangan antara Filipina dan China menyangkut perebutan wilayah di Laut China Selatan.

Permohonan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Filipina, Albert de Rosario, dalam sesi tanya jawab usai berpidato di suatu forum yang diselenggarakan lembaga The Heritage Center di Washington DC, Rabu waktu setempat. "Kami perlu tahu apa yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu menyangkut kewaspadaan wilayah maritim," kata Rosario, seperti yang dikutip Inquirer 3 Mei 2012.

"Dan Kami juga perlu menanggulangi serbuan apapun ke wilayah perairan kami, yang merupakan hak kedaulatan kami," kata Rosario merujuk pada ketegangan negaranya dengan China soal klaim wilayah di Laut China Selatan.

"Kami telah mengajukan daftar perlengkapan yang AS dapat bantu sediakan. Ini berupa kapal dan pesawat patroli, sistem radar, dan stasiun pemantau," lanjut  Rosario.

Sebelumnya, dalam naskah pidato yang dimuat GMA News, Rosario mengatakan bahwa AS perlu suatu sekutu yang lebih kuat di Asia, yang akan mampu mengambil peran lebih besar dalam menjamin stabilitas kawasan. "Maka menjadi kepentingan strategis AS untuk berinvestasi dalam pengembangan kapabilitas pertahanan dan militer Filipina," kata Rosario.

Dia juga mengatakan, walau Presiden Benigno Aquino III telah menerapkan sejumlah investasi besar dalam pemutakhiran peralatan pertahanan Filipina, "Pendanaan militer asing tambahan dari AS masih menjadi komponen yang sangat penting bagi kami dalam membangun kapabilitas pertahanan eksternal," lanjut Rosario.

Kendati mengupayakan dukungan peralatan militer dari AS, Rosario juga mengatakan bahwa Filipina tetap mengutamakan pendekatan dialogis dengan China soal klaim kepemilikan sejumlah pulau di Laut China Selatan. "Dalam jalur politik, kami terus teribat dalam dialog regional melalui kerangka kerja hubungan dialogis ASEAN-China," kata Rosario.

Salah satu wilayah yang diperebutkan China dan Filipina adalah Scarborough Shoal, yang terletak sekitar 230 km dari Luzon, salah satu pulau utama di Filipina. Pulau kecil itu terletak 1.200 km dari ujung pantai barat laut daratan China, tepatnya di Provinsi Hainan. China menamainya Pulau Huangyan.

Menurut kantor berita Reuters, selain dengan Filipina, China juga bersengketa dengan beberapa lain yang turut merasa memiliki pulau-pulau di Laut China Selatan. Mereka adalah Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan.

Masing-masing negara masih ngotot mempertahankan klaim mereka atas Laut China Selatan, yang diyakini punya cadangan energi dalam jumlah besar. Negara-negara yang jauh dari Laut China Selatan, seperti AS dan Indonesia, juga berkepentingan menjaga stabilitas perairan itu karena termasuk jalur pelayaran strategis.



Sumber : VivaNews

0 komentar:

Post a Comment