MI/ Gino F hadi/pj |
Jakarta - Pengerahan aparat TNI untuk mengamankan aksi demonstrasi antipenolakan kenaikan harga BBM ditujukan untuk mengamankan obyek vital yang ada di Ibu Kota. Selain itu, aparat TNI diminta untuk mengantisipasi setiap kejadian yang tidak diinginkan.
"Kita hanya sebagai back up yang diminta kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal tersebut," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, di Jakarta, Minggu (25/3).
Ia menyebutkan, sebagaimana diketahui pada besok, Selasa (27/1) bakal terjadi demonstrasi besar-besaran menentang kenaikan harga BBM. Walaupun para demonstran tidak dilarang melakukan aksi, TNI berhak untuk menggeser pasukannya ke tempat yang diwaspadai.
"Ada sejumlah obyek vital, seperti Depo BBM Plumpang, Istana Negara, Gedung DPR, dan bandara," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah TNI sudah diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan penggeseran pasukannya dalam rangka pengamanan obyek vital tersebut, Iskandar menjawab tidak perlu ada perintah dari presiden.
"Cukup Panglima TNI yang menggeser pasukannya. Apalagi barak kita ada di lokasi yang jauh dari obyek vital tersebut seperti Cilodong dan Cilandak," ujarnya.
"Kita hanya sebagai back up yang diminta kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal tersebut," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, di Jakarta, Minggu (25/3).
Ia menyebutkan, sebagaimana diketahui pada besok, Selasa (27/1) bakal terjadi demonstrasi besar-besaran menentang kenaikan harga BBM. Walaupun para demonstran tidak dilarang melakukan aksi, TNI berhak untuk menggeser pasukannya ke tempat yang diwaspadai.
"Ada sejumlah obyek vital, seperti Depo BBM Plumpang, Istana Negara, Gedung DPR, dan bandara," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah TNI sudah diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan penggeseran pasukannya dalam rangka pengamanan obyek vital tersebut, Iskandar menjawab tidak perlu ada perintah dari presiden.
"Cukup Panglima TNI yang menggeser pasukannya. Apalagi barak kita ada di lokasi yang jauh dari obyek vital tersebut seperti Cilodong dan Cilandak," ujarnya.
Sumber : MI
Baca juga
0 komentar:
Post a Comment