Clock By Blog Tips

Wednesday, January 18, 2012

TNI-AU Modernisasi Pesawat Latih


TNI terus melakukan modernisasi seluruh alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) yang dimiliki. Tidak terkecuali pesawat latih yang biasa digunakan untuk meningkatkan skill para penerbang dari TNI AL.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufa'at mengatakan, TNI AU saat ini tengah memodernisasi pesawat-pesawat latihnya.

"Sebagian penggantian pesawat latih TNI Angkatan Udara dilakukan dengan pesawat produksi Korea Selatan," ujar Imam ditemui di sela Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Senin (16/1).

Imam mengemukakan mayoritas pesawat latih milik TNI AU ternyata buatan 1976-1977. Ia menambahkan dengan penggantian itu, seluruh pesawat yang akan dipakai siswa penerbang ialah pesawat baru. Pesawat semakin tua akan semakin susah suku cadang dan perawatannya.

"Sudah saatnya kami modernisasi alutsista Angkatan Udara," ujar Imam.

TNI-AU memiliki sejumlah pesawat latih. Pesawat latih legendaris pada 1950-an adalah T-6 Harvard, yang merupakan pesawat latih pada era-Perang Dunia II.

Pada masa akhir Orde Lama, pesawat latih yang digunakan adalah L-29 Dolphin buatan Blok Timur.

Selanjutnya, pada era 1970-an AS memberikan bantuan T-33 Thunderbird. Namun, T-33 di Indonesia justru digunakan sebagai pesawat tempur udara-permukaan. T-33 Thunderbird terlibat dalam operasi militer di Timor Timur.

Pada kurun 1980-an TNI AU mengoperasikan T-34 Charlie dan AS 202 Bravo. Sedangkan pada kurun 2000-an dioperasikan KT-1 Wong Bee buatan Korea Selatan.

Pesawat-pesawat latih tersebut juga dapat dipersenjatai untuk serangan udara-permukaan yang penting dalam operasi anti-gerilya.

Untuk mengganti T-34 Charlie dan AS 202 Bravo, TNI AU telah menetapkan pesawat latih "Grobb" buatan Jerman.

TNI-AU telah memesan satu skuadron "Grobb" dan telah mendapat persetujuan Kementerian Pertahanan dan diharapkan tiba secara bertahap di Indonesia mulai 2012 atau 2013. Selain Grobb, TNI-AU juga sudah memesan satu skuadron pesawat T-50 buatan Korea Selatan.


0 komentar:

Post a Comment