Jakarta- Sejalan dengan usia Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang genap 66 tahun, TNI tetap berkomitmen menuntaskan Reformasi Pertahanan. Komitmen ini secara jelas dapat diketahui selama 12 tahun terakhir, TNI telah mengalami perubahan besar dalam proses reformasi TNI.
Demikian amanat tertulis Sekjen Kemhan, Marsdya TNI, Eris Herryanto yang dibacakan Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Kemanan, Mayjen TNI Zaenal Fahri Tamzis saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada upacara bendera yang diselenggarakan setiap bulannya di Kemhan, Senin (17/10), di lapangan apel Setjen Kemhan Jakarta. Pelaksanaan upacara bendera pada bulan Oktober ini masih dalam suasana peringatan HUT TNI ke 66.
Lebih lanjut Sekjen mengatakan harus diakui juga bahwa di tengah banyaknya perubahan didalam institusi TNI, masih terdapat pencapaian yang belum maksimal. Diantaranya TNI masih menghadapi kendala di bidang peralatan dan kesejahteraan prajurit.
Kendati demikian, menurut Sekjen Kemhan pemerintah terus berupaya menyelesaikan kendala-kendala tersebut, seperti meningkatkan kesejahteraan prajurit melalui pemberian tunjangan kinerja yang telah diterima sejak Januari 2010. Di bidang Alutsista pemerintahpun dalam hal ini Kemhan dan Mabes TNI telah memodernisasi Alutsista dengan dukungan alokasi anggaran Rp. 99 Triliun hingga tahun 2014. “Modernisasi Alutsista tersebut merupakan salah satu program nasional yang langsung di bawah koordinasi Presiden,” Tutur Sekjen Kemhan.
Bersamaan dengan proses perubahan di tubuh TNI, Sekjen Kemhan mengingatkan bahwa TNI harus tetap konsisten dan setia melaksanakan tugasnya mengamankan NKRI serta menjunjung tinggi Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Karena Sekjen Kemhan berpendapat, kedepannya harapan rakyat bertumpu kepada TNI untuk bekerja lebih profesional dengan memperkuat ketahanan bangsa terutama menyusun konsepsi ketahanan nasional di daerah perbatasan. Sehingga pada akhirnya ancaman dari negara-negara lain dapat diminimalisir sedini mungkin.
“ Tekad Kemhan dalam upaya mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kenyataan yang tidak dapat dihilangkan dari catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sampai kapanpun. Selain itu ditengah berbagai tantangan tugas yang berat tersebut, kita harus meyakini bahwa Kemhan dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, karena adanya persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh dan kuat antara TNI dengan rakyat,” Jelas Sekjen
Bersamaan dengan kegiatan upacara bendera ini turut dilepas 13 orang personel Kemhan yang telah memasuki masa purna tugas yang terdiri dari 3 orang TNI dan 10 orang Pegawai Negeri Sipil, 2 orang diantaranya telah meninggal dunia.
Kepada para purna bhakti, Sekjen menyampaikan ucapan terima kasih disertai rasa bangga dan penghargaan yang tinggi karena pengabdian yang telah diberikan selama ini pada hakekatnya merupakan wujud tanggungjawab dalam mendarmabaktikan karya dan karsa kepada bangsa dan negara.
Sumber : DMC
0 komentar:
Post a Comment