Clock By Blog Tips

Monday, October 31, 2011

NATO Resmi Akhiri Misinya di Libya 31 Oktober


Berlin - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Jumat (28/10) memutuskan akan mengakhiri misinya di Libya pada 31 Oktober kendati penguasa baru negara itu meminta aliansi tersebut untuk melanjutkan patroli udara sampai akhir tahun ini. Pesawat-pesawat tempur NATO akan mengakhiri misinya pada Senin (31/10) setelah melancarkan lebih 26.000 serangan dan membom hampir 6.000 sasaran dalam operasi yang membantu pasukan pemberontak menggulingkan penguasa kawakan Moammar Khadafi.

"Operasi di Libya akan berakhir pada 31 Oktober 2011. Tugas militer kami kini sudah selesai," tulis Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen di Twitter setelah para dubes aliansi itu secara resmi sepakat mengakhiri misi tersebut.

NATO pekan lalu sudah mengambil keputusan pendahuluan untuk mengakhiri operasi pada 31 Oktober setelah mempertimbangkan bahwa penduduk sipil selamat dari serangan-serangan pasca kematian Khadafi dan kejatuhan Sirte.

Keputusan resmi Jumat diambil sehari setelah Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memutuskan akan mengakhiri mandat yang memberi izin aksi militer di Libya mulai pukul 23.59 waktu Libya (04.59 WIB) pada 31 Oktober.

Menlu Inggris William Haque mengatakan, keputusan PBB menunjukkan bahwa negara itu telah memasuki "era baru" tapi pemimpin sementaranya, Mustafa Abdel Jalil pada Rabu memperingatkan bahwa pasukan loyalis Khadafi masih menjadi ancaman.

Resolusi itu, kata Haque pada Kamis merupakan "tonggak penting lain menuju masa depan demokratis dan aman bagi Libya."

Ketika ditanya mengenai peranan mendatang NATO di Libya, Rasmussen mengatakan, "Saya tidak memperkirakan peranan besar NATO di Libya pada masa pasca konflik."

"Jika diminta, kami bisa membantu pemerintah baru Libya dalam perubahan menuju demokrasi, misalnya dengan reformasi sektor pertahanan dan keamanan, namun saya tidak memperkirakan tugas baru di luar itu," tambahnya.

Dewan Keamanan PBB memutuskan membatalkan mandat NATO meski pemerintah sementara Libya meminta DK menunggu keputusan Tripoli apakah akan meminta bantuan NATO mengamankan perbatasannya.

Libya era Khadafi digempur pasukan internasional sesuai dengan mandat PBB yang disahkan pada 17 Maret.

Sebanyak 21 kapal NATO berpatroli aktif di Laut Tengah sebagai bagian dari penegakan embargo senjata terhadap Libya.

Aliansi 28 negara itu sejak 31 Maret juga memimpin serangan-serangan udara terhadap pasukan darat rejim Khadafi. Barat. 




Sumber : Analisa


0 komentar:

Post a Comment