Pyong Yang - Korea Utara (Korut) memperingatkan kemungkinan terjadinya konfrontasi fisik terhadap Korea Selatan (Korsel). Ancaman ini dilakukan bila Korsel enggan untuk memberikan bantuan ekonomi lebih banyak kepada Korut.
Berdasarkan laporan kantor berita Korsel, delegasi Korut yang terlibat pembicaraan militer dengan rekan Korsel mereka, mengeluarkan dokumen peringatan kepada 8 Oktober lalu kepada Seoul.
Delegasi Korut ini memperingatkan Korsel untuk memilih antara kerja sama dan rekonsiliasi, atau memilih konfrontasi fisik.
Ancaman tersebut membuka peluang kemungkinan bahwa Pyongyang dapat melanjutkan kebijakan lebih keras lagi, bila tidak mendapatkan bantuan yang lebih banyak. Dokumen yang dikeluarkan Korut itu juga mengkritisi tetangga mereka yang melanggar batas wilayah perairan mereka dan mendistribusikan selebaran yang mengkritisi rezim Korut.
Dokumen yang dilansir Asahi, Selasa (11/10) tersebut menyebutkan, "kami (Korut) mempersiapkan diri karena aksi provokasi perang yang dilakukan oleh Korsel memaksa kami untuk merespons secara fisik".
Pihak Korsel sendiri mengatakan, bahwa pemerintah mereka sudah memberikan bantuan kemanusian dalam jumlah kecil kepada Korut. Hal ini mereka lakukan guna mencegah provokasi militer dari Pyongyang. Penyaluran bantuan itu sendiri dilakukan melalui lembaga swadaya masyarakat.
Korut pun sepertinya sengaja melakukan perang urat syaraf dengan Korsel, karena pada dokumen tersebut mengatakan bahwa Korsel tidak menyiapkan bantuan sebesar 5 juta won atau sekira Rp38,2 juta (Rp7,641 per won) untuk bantuan korban banjir di Negeri Kim Jong Il tersebut.
Berdasarkan laporan kantor berita Korsel, delegasi Korut yang terlibat pembicaraan militer dengan rekan Korsel mereka, mengeluarkan dokumen peringatan kepada 8 Oktober lalu kepada Seoul.
Delegasi Korut ini memperingatkan Korsel untuk memilih antara kerja sama dan rekonsiliasi, atau memilih konfrontasi fisik.
Ancaman tersebut membuka peluang kemungkinan bahwa Pyongyang dapat melanjutkan kebijakan lebih keras lagi, bila tidak mendapatkan bantuan yang lebih banyak. Dokumen yang dikeluarkan Korut itu juga mengkritisi tetangga mereka yang melanggar batas wilayah perairan mereka dan mendistribusikan selebaran yang mengkritisi rezim Korut.
Dokumen yang dilansir Asahi, Selasa (11/10) tersebut menyebutkan, "kami (Korut) mempersiapkan diri karena aksi provokasi perang yang dilakukan oleh Korsel memaksa kami untuk merespons secara fisik".
Pihak Korsel sendiri mengatakan, bahwa pemerintah mereka sudah memberikan bantuan kemanusian dalam jumlah kecil kepada Korut. Hal ini mereka lakukan guna mencegah provokasi militer dari Pyongyang. Penyaluran bantuan itu sendiri dilakukan melalui lembaga swadaya masyarakat.
Korut pun sepertinya sengaja melakukan perang urat syaraf dengan Korsel, karena pada dokumen tersebut mengatakan bahwa Korsel tidak menyiapkan bantuan sebesar 5 juta won atau sekira Rp38,2 juta (Rp7,641 per won) untuk bantuan korban banjir di Negeri Kim Jong Il tersebut.
Sumber : PesatNews.
0 komentar:
Post a Comment