Brigjend Masoud Jazayeri |
Seorang komandan senior Iran memperingatkan Turki terhadap konsekuensi yang merugikan dari perjanjian sistem perisai rudal Amerika Serikat yang dipimpin NATO. Dia mendesak negara tetangga Iran itu untuk mempertimbangkan kembali kepentingan strategis.
"Turki harus memikirkan kembali kepentingan strategis jangka panjang dan mengambil pelajaran dari pengalaman pahit negara-negara lain," kata Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Brigjend Masoud Jazayeri pada hari Ahad (9/10).
Ankara harus lebih mengandalkan kekuatan bangsa Muslim dan potensi umat Islam serta menganggap peran mereka dapat meningkatkan keamanan di kawasan, tambahnya, seperti dikutip IRNA.
Komandan Iran ini menekankan bahwa Turki harus bertanggung jawab untuk semua dukungannya kepada rezim Zionis Israel, berikut kesepakatan Ankara dengan sistem perisai rudal AS.
Pada kesempatan itu, Jazayeri menyinggung kekhawatiran serius AS tentang ancaman terhadap eksistensi Israel. Menurutnya, Washington berusaha untuk memanfaatkan semua peluang dan cara yang mungkin, termasuk apa yang disebut penyebaran perisai rudal di Turki, untuk menyelamatkan Israel.
Seraya mencatat bahwa geopolitik di Timur Tengah telah mengalami perubahan, Jazayeri menegaskan bahwa Israel sudah mendekati ajalnya.
Departemen Pertahanan AS telah mengumumkan bahwa sistem radar peringatan dini, yang dirancang untuk aliansi militer NATO, akan beroperasi di Turki pada akhir 2011.
Ankara mengklaim sistem rudal NATO bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan aliansi itu dan memperkuat sistem pertahanan nasional Turki serta tidak akan menargetkan negara tertentu.
Namun, dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran serius Rusia mengenai sistem tersebut, Washington pada berbagai kesempatan mengisyaratkan Iran sebagai sasaran utama dari perisai rudal di Eropa.
Setelah pengumuman Ankara, Rusia juga mengecam rencana itu dan menilainya sebagai upaya NATO untuk melakukan ekspansi ke wilayah timur. (IRIB/RM/PH)
Ankara harus lebih mengandalkan kekuatan bangsa Muslim dan potensi umat Islam serta menganggap peran mereka dapat meningkatkan keamanan di kawasan, tambahnya, seperti dikutip IRNA.
Komandan Iran ini menekankan bahwa Turki harus bertanggung jawab untuk semua dukungannya kepada rezim Zionis Israel, berikut kesepakatan Ankara dengan sistem perisai rudal AS.
Pada kesempatan itu, Jazayeri menyinggung kekhawatiran serius AS tentang ancaman terhadap eksistensi Israel. Menurutnya, Washington berusaha untuk memanfaatkan semua peluang dan cara yang mungkin, termasuk apa yang disebut penyebaran perisai rudal di Turki, untuk menyelamatkan Israel.
Seraya mencatat bahwa geopolitik di Timur Tengah telah mengalami perubahan, Jazayeri menegaskan bahwa Israel sudah mendekati ajalnya.
Departemen Pertahanan AS telah mengumumkan bahwa sistem radar peringatan dini, yang dirancang untuk aliansi militer NATO, akan beroperasi di Turki pada akhir 2011.
Ankara mengklaim sistem rudal NATO bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan aliansi itu dan memperkuat sistem pertahanan nasional Turki serta tidak akan menargetkan negara tertentu.
Namun, dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran serius Rusia mengenai sistem tersebut, Washington pada berbagai kesempatan mengisyaratkan Iran sebagai sasaran utama dari perisai rudal di Eropa.
Setelah pengumuman Ankara, Rusia juga mengecam rencana itu dan menilainya sebagai upaya NATO untuk melakukan ekspansi ke wilayah timur. (IRIB/RM/PH)
Sumber :Irib Radio Iran
Baca lagi
0 komentar:
Post a Comment