Clock By Blog Tips

Tuesday, August 16, 2011

Pemerintah Bantah Lakukan Serangan


Damaskus -  Pemerintah Suriah membantah telah melakukan serangan terhadap sebuah lingkungan miskin al-Ralel dengan senapan mesin berat.

Kantor berita pemerintah SANA mengatakan para anggota penegak hukum sedang memburu pria-pria bersenjata, yang menjawab dengan senapan mesin, granat dan bahan peledak di permukiman al-Ramel.
 
Orang-orang bersenjata meneror masyarakat, mensabotase properti publik dan swasta, dan menembakkan senapan mesin serta ledakan-ledakan dari atap gedung, katanya.
 
Badan ini mengutip kepala departemen kesehatan di Latakia yang mengatakan, bahwa rumah sakit di kota itu telah menerima mayat dua anggota penegak hukum serta empat orang bersenjata tak dikenal.
 
Penduduk permukiman al-Ramel telah membuat panggilan mara bahaya kepada pihak berwenang untuk mengakhiri praktik-praktik orang bersenjata itu, kata SANA.
 
Sementara itu, berbasis di Doha TV al-Jazeera mengutip para aktivis dan saksi mengatakan, kapal-kapal meriam Suriah menembakkan senapan mesin berat dan memukul lingkungan al-Ramel di Latakia, menewaskan sedikitnya 21 orang.
Sulit untuk memverifikasi pernyataan aktivis itu `pada saat wartawan dilarang menuju ke daerah-daerah bergolak.`
 
Para pemimpin Suriah mendapat kecaman-kecaman internasional atas tuduhan melakukan tindakan keras terhadap pemrotes oposisi serta operasi militer di kota bergolak.
 
Amerika Serikat memperluas sanksi terhadap kepemimpinan Suriah pada Rabu, yang mempengaruhi Bank Perdagangan Suriah milik negara dan anak perusahaannya di Lebanon, Bank Komersial Suriah Lebanon.
Sanksi-sanksi juga dikenakan pada penyedia ponsel terbesar Suriah Syriatel, kata David Cohen, wakil menteri Departemen Keuangan AS untuk urusan terorisme dan intelijen keuangan.
 
Dia menambahkan bahwa perusahaan itu dikendalikan oleh "salah satu rezim yang paling korup."
 
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron pada Sabtu menyerukan "penghentian segera semua pertumpahan darah dan kekerasan" kepada pengunjuk rasa di Suriah, kata Gedung Putih.
 
Pihak berwenang Suriah telah berulang kali menepis tekanan internasional sebagai "campur tangan dalam urusan negara" dan menyalahkan tindakan kekerasan pada preman-preman bersenjata serta Muslim ultrakonservatif yang ingin mendirikan emirat Islam nasional.
 
Pemerintah Suriah berjanji tidak akan henti dalam menindak keras pada orang-orang bersenjata untuk memulihkan stabilitas dan keamanan negara. 
 
 
 
Sumber : Suara Karya

Baca Juga

0 komentar:

Post a Comment